HOME  ⁄  Pantau Mudik

5 Fakta Menarik Arus Mudik 2025: Dampak Positif WFA hingga Operasi Ketupat

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

5 Fakta Menarik Arus Mudik 2025: Dampak Positif WFA hingga Operasi Ketupat
Foto: Kendaraan yang akan menaiki kapal ferry - Antara

Pantau - Arus mudik Lebaran 2025 telah menunjukkan pola yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu faktor utama yang memengaruhi adalah kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan oleh pemerintah. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho, memastikan bahwa arus mudik tahun ini lebih terurai sejak awal. Berikut lima fakta menarik terkait arus mudik 2025:

1. Pemudik Terurai Sejak Awal Berkat Kebijakan WFA

Kakorlantas Polri menyebut bahwa kebijakan Work From Anywhere (WFA) memberikan dampak positif dalam pemerataan arus mudik. Dengan adanya fleksibilitas waktu bekerja, pemudik tidak lagi terpusat pada hari-hari tertentu, sehingga kemacetan dapat dikurangi sejak dini.

Baca juga: H-10 Jelang Lebaran, Kakorlantas Sebut Volume Kendaraan Naik 37 Persen

"Kami laporkan update hari H-10 kemarin karena WFA Work From Anywhere itu juga ada dampak positifnya. Terurainya pemudik dari awal. Dari kemarin H-10 itu sudah cukup lumayan ada kenaikan 37 persen. Dari 115 ribu tahun lalu H-10 kemarin sekitar 147 ribu," ujar Irjen Agus saat melepas tim mudik salah satu TV swasta, Minggu (23/3/2025).

2. Lonjakan Volume Kendaraan hingga 37 Persen

Dibandingkan dengan tahun lalu, volume kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju daerah meningkat cukup signifikan. Pada H-10 Lebaran, jumlah kendaraan yang melintas mengalami peningkatan sekitar 37 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024.

Lonjakan ini menunjukkan bahwa pemudik mulai memanfaatkan waktu lebih awal untuk perjalanan ke kampung halaman, menghindari kepadatan saat puncak arus mudik.

3. Prediksi Puncak Arus Mudik pada 28 Maret

Menurut Irjen Agus, meskipun arus mudik telah terurai lebih awal, puncak kepadatan tetap diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025. Pada hari tersebut, jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta diperkirakan mencapai angka tertinggi. Oleh karena itu, berbagai skenario rekayasa lalu lintas telah disiapkan oleh Korlantas Polri.

"Hari ini hari Minggu yang arus mudik yang keluar juga ada kenaikan 27 persen. Oleh sebab itu. Nanti apabila puncak arus mudiknya tanggal 28 ini sudah bisa kita kelola dengan baik apakah nanti kita lakukan contraflow (atau) one way," jelas Irjen Agus.

4. Operasi Ketupat 2025 Dimulai

Untuk memastikan kelancaran arus mudik, Operasi Ketupat 2025 telah resmi dimulai sejak 23 Maret hingga 8 April 2025. Operasi ini melibatkan ribuan personel kepolisian di berbagai titik strategis, termasuk jalan tol, jalur nasional, serta kawasan penyeberangan dan wisata.

"Tentunya Mabes Polri, Pak Kapolri dan Korlantas menyampaikan apresiasi yang luar biasa, kolaborasi, stakeholder termasuk juga media hari ini hari Minggu tanggal 23 Maret dimulainya Operasi Ketupat yang sampai tanggal 8 April," ujar Irjen Agus.

5. Berbagai Skenario Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan

Korlantas Polri telah menyiapkan berbagai skenario untuk mengatasi kepadatan lalu lintas, termasuk contraflow, one way, dan penjagaan di pos-pos strategis. Upaya ini bertujuan untuk meminimalisir kemacetan dan memastikan perjalanan pemudik berjalan lancar.

"Korlantas Polri dan Mabes Polri siap laksanakan Operasi Ketupat. Skenario itu sudah ada semuanya baik itu di jalan tol baik itu di jalan arteri, di jalan tol, itu rumusnya pertama kita lakukan penjagaan ini masih normal pengawasan di pos-pos termasuk anggota di lapangan," pungkas Irjen Agus.

Dengan adanya kebijakan WFA, lonjakan volume kendaraan yang lebih awal, serta persiapan matang dari Korlantas Polri, arus mudik Lebaran 2025 diharapkan dapat berjalan lebih lancar dan aman bagi seluruh masyarakat. Bagi para pemudik, tetap patuhi aturan lalu lintas dan manfaatkan jalur mudik dengan bijak agar perjalanan lebih nyaman dan selamat sampai tujuan.

Penulis :
Muhammad Rodhi
Editor :
Muhammad Rodhi