
Pantau - Juru Bicara Timnas AMIN, Angga Putra Fidrian membantah pernyataan Anggawira yang menuding Anies kerap menempatkan orang dalam (ordal) di Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Angga menegaskan, anggota TGUPP bukan orang titipan Anies dan mengikuti seleksi terbuka atau open recruitment.
"Tentu (bukan Ordal), karena itu kan ada panselnya. Mau masuk BUMD di Jakarta ada panselnya, lewat seleksi juga. Di TGUPP juga masuknya lewat open recruitment," kata Angga di Menteng, Jakarta, Senin (18/12/2023).
Angga menyebut, beberapa anggota TGUPP terpilih karena memang memiliki kompetensi khusus untuk merumuskan berbagai program Anies selama di Jakarta.
"Masa orang yang merumuskan JakLingko itu terus yang masuknya orang yang enggak ngerti JakLingko, kan enggak mungkin. Dari itu aja enggak masuk di akal," katanya.
Angga menilai, permasalahan 'orang dalam' yang disinggung Anies dalam debat perdana kini berupaya untuk digeser.
Menurutnya, Anies mengungkap masalah ini untuk menunjukkan pada pihak-pihak yang mempengaruhi kebijakan negara.
"Ada ketua MK yang terbukti melanggar etik, itu orang dalam karena adik ipar. Lalu ada kaitannya sama cawapres, Wali Kota Medan dan Solo. Yang dilihat nepotisme di bagian itu," ujarnya.
Di sisi lain, Angga menilai, keberadaan TGUPP merupakan hal biasa dalam membentuk sebuah pemerintahan. TGUPP ini serupa dengan UKP4, KSP, dan Tim Akselerasi Pembangunan di Jawa Barat.
"Justru itu praktek yang harus dimiliki semua pemerintah daerah karena ada orang-orang yang punya kemampuan untuk menerjemahkan," kata dia.
Sebelumnya, mantan jubir Anies-Sandi saat Pilgub DKI Jakarta 2017, Anggawira menuding beberapa instansi di DKI Jakarta dipenuhi orang dalam saat Anies menjabat gubernur.
Ia mencontohkan keberadaan orang dalam Anies di Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dan sejumlah BUMD.
- Penulis :
- Aditya Andreas