Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Hasil Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Turun, Gerindra Terus Naik

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Hasil Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Turun, Gerindra Terus Naik
Foto: Ilustrasi bendera partai politik peserta Pemilu 2024

Pantau - Survei Indikator Politik pada akhir Desember 2023 menunjukkan tren elektabilitas PDIP terus menurun hingga akhir tahun.

Berdasarkan survei tersebut, tingkat keterpilihan PDIP pada Januari 2023 meninggi hingga 21,9 persen. Namun pada April 2023 pasca masalah Piala Dunia gagal diadakan di Indonesia, angkanya menyusut menjadi 16,5 persen.

Kemudian, tingkat keterpilihan kembali meningkat menjadi 20,4 persen ketika Megawati mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Angka ini terus meningkat hingga puncaknya mencapai 23,7 persen di bulan Juli 2023. Lalu menyusut menjadi 19,1 persen ketika survei dilakukan pada 23-24 Desember 2023.

Penurunan elektabilitas PDIP ini justru berbanding terbalik dengan Partai Gerindra yang terus mengalami peningkatan.

"Recover elektabilitas PDIP terutama setelah deklarasi Ganjar sebagai calon presiden, tapi trennya turun terus. Sementara Gerindra kebalikannya," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Selasa (26/12/2023).

Dari survei ini, elektabilitas Gerindra sempat berada di posisi 10,3 persen pada September 2022. Kemudian naik mencapai 17,3 persen sekitar Juli-Juli 2023, dan kembali naik 18,2 persen ketika survei dilakukan.

Sementara itu, Partai Golkar menunjukkan tren yang naik turun. Pada September 2022, tingkat keterpilihan Partai Golkar ini mencapai 10 persen, lalu anjlok menjadi 6,7 persen di Januari 2023.

Perolehan elektabilitas tertinggi diraih Golkar sekitar 3-5 Desember 2023 mencapai 10,5 persen, sebelum akhirnya menyusut menjadi 9,3 persen saat survei survei dilakukan.

"Golkar naik turun. Sempat naik beberapa waktu lalu, dan data terakhir di kisaran 9,3 persen untuk Golkar. Untuk partai-partai lain, selisihnya tipis-tipis," ucap Burhanuddin.

Burhanuddin menyampaikan, alasan kebanyakan orang atau 43,4 persen dari total responden memilih Gerindra karena suka dengan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto.

Sedangkan, alasan masyarakat memilih PDIP karena suka dengan Presiden Jokowi. Namun, ia melihat, kini pemilih PDIP cenderung menurun dan beralih ke Partai Gerindra.

"Salah satu yang membuat penurunan suara PDIP adalah yang sebelumnya pilih PDIP mulai pindah ke partai lain, yang suka Jokowi milihnya Gerindra," sebutnya.

Secara keseluruhan, survei menunjukkan elektabilitas PDIP tetap berada di posisi teratas dengan tingkat keterpilihan 19,1 persen. Posisi kedua ditempati oleh Partai Gerindra dengan tingkat keterpilihan 18,2 persen.

Namun, keunggulan PDIP belum bisa dinyatakan absolut lantaran survei memiliki margin of error sebesar 2,9 persen.

Penulis :
Aditya Andreas