Pantau - Situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengalami peretasan dan sebanyak 204 juta data daftar pemilih tetap (DPT) bocor.
Ketua Lembaga Riset dan Keamanan Siber Cissrec Pratama Persadha mengungkapkan sebenarnya data yang dimiliki KPU ada sebanyak 252 juta namun banyak data yang kembar.
"Data yang diambil KPU sebenarnya ada 252 juta, tapi ternyata banyak data yang kembar. Banyak data yang duplikat sehingga di cleaning, setelah di cleansing kemudian ketemu angka 204.800.000 dan itu mirip sekali hanya bea sekitar 22 data dari data dpt dari tahun 2024," kata Pratama mengutip dari Youtube HOTROOM, dilihat Kamis (8/2/2024).
Hasil riset siber cissrec ada sekitar 500 ribu sampel data yang dicuri Jimbo lalu dibagikan secara gratis. Namun saat dilakukan test ramdom di situs kpu cek DPT online semua hasil valid.
"Data valid termasuk nama TPS-nya, namanya, KK-nya," ujar Pratama.
Pratama mengungkapkan dirinya yakin 99 persen bahwa data tersebut adalah dari KPU. Pratama menilai pada data tersebut terdapat nomenklatur yang hanya dimiliki KPU.
"Di dalamnya, Di field-fieldnya ada nomenklatur modifikasi TPS, ada nama ID TPS, gak ada di Indonesia institusi yang memiliki nomenklatur kecuali KPU,".
Selain itu, Pratama menambahkan jika data yang bocor tanpa dimasking atau dibintang-bintang artinya lengkap. Lalu, Pratama menyinggung pernyataan KPU yang mengatakan partai politik juga menerima data.
"Partai politik itu menerima data yang suda di masking, yang sudah dibintang-bintang,"
Pratama meyakini 99 persen data daftar pemilih tetap telah diretas dan dicuri dari KPU.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun
- Editor :
- Fithrotul Uyun
