
Pantau Ramadhan - Kisah Nabi Yusuf merupakan seorang nabi yang termasuk ke dalam 25 nabi dan rasul yang wajib diimani, ada banyak pelajaran berharga yang bisa didapatkan dari kisah hidup Nabi Yusuf.
Allah SWT bahkan mengabadikan nama Nabi Yusuf dalam salah satu surat di dalam Al-Qur'an, yakni surat Yusuf. Surat Yusuf merupakan surat Makiyyah atau surat yang turun di kota Mekah. Surat tersebut terdiri sebanyak 111 ayat.
Nabi Yusuf alaihissalam merupakan nabi Allah yang berasal dari kaum Bani Israel. Beliau anak Nabi Ya'kub dan Ribka. Di antara kedua belas saudaranya, hanya Bunyamin saudara kandungnya.
Ada banyak kisah semasa perjalanan hidupnya mulai lahir sampai akhir kehidupannya. Nabi Yusuf bermimpi satu ketika Nabi Yusuf bermimpi disembah matahari, bulan, dan 11 bintang. Nabi Yusuf menceritakan itu kepada ayahanda, Nabi Ya'qub.
Sang ayah menafsirkan mimpi Nabi Yusuf akan menjadi orang besar yang dihormati orangtua dan saudara-saudaranya nanti. Nabi Ya'qub berpesan agar sang anak tidak menceritakan mimpi itu kepada saudara yang lain.
Dibandingkan dengan anak lain, Nabi Ya'qub memang memberikan perhatian lebih kepada Bunyamin dan Yusuf. Hal ini karena sifat keduanya sangat berbeda jika dibandingkan saudara lainnya. Situasi ini menimbulkan adanya rasa iri dari putra lain.
Dikaruniai ketampanan dan mendapat kasih sayang lebih dari sang ayah membuat Yusuf disingkirkan oleh saudara-saudaranya. Hal ini tersurat dalam ayat ke-9 sampai 10 surat Yusuf.
Semua saudara Yusuf mencari jalan bagaimana agar kasih sayang sang ayah juga bisa kembali tertumpahkan kepada mereka, tak hanya kepada Yusuf.
Salah satu cara yang dilakukan saudara Yusuf adalah dengan menjerumuskan Yusuf ke dalam sumur yang cukup dalam.
Kemudian dalam ayat-ayat berikutnya di Al-Quran menyebutkan bahwa saudara-saudara Yusuf menjelaskan alibi dan alasan mereka kepada sang ayah bahwa Yusuf terbunuh akibat diterkam serigala. Mereka semua membuat baju Yusuf seolah dilumuri darah dan diberikan kepada sang ayah, Nabi Ya'kub AS.
Allah SWT nyatanya menyelamatkannya dengan memberikan tali lewat seorang pedagang yang tengah lewat. Akhirnya Nabi Yusuf dijual dan dibeli pembesar kerajaan Mesir.
Yusuf dijadikan anak angkat sekaligus melayani kebutuhan di rumah seorang pembesar kerajaan. Pasangan Qithfir dan Zulaikha sangat menyayanginya akibat ketampanan yang ia miliki. Keduanya bahkan tidak percaya jika Nabi Yusuf adalah manusia dan sering mengira jelmaan malaikat.
Rasa kagum Zulaikha pun akhirnya membuatnya tidak bisa menahan godaan setan. Dirinya akhirnya merayu Yusuf untuk melakukan perbuatan tercela. Keduanya pun terlibat sedikit konflik hingga Nabi Yusuf difitnah.
Jamuan makan yang diadakan oleh Zulaikha menimbulkan peristiwa lain dalam kehidupan Nabi Yusuf. Para undangan memang kebanyakan terdiri atas wanita dan sempat menggunjing satu sama lain terkait gosip Zulaikha menggoda Yusuf. Zulaikha yang mendengar gunjingan itu pun akhirnya meminta para wanita itu untuk memotong buah di depannya menggunakan pisau.
Ia pun meminta Yusuf keluar di tengah-tengah mereka. Para wanita itu pun terperangah ketika melihat ketampanan Nabi Yusuf hingga terpotong jari mereka pada saat mengupas kulitnya. Akibat fitnah itu, Nabi Yusuf rela untuk masuk penjara.
Nabi Yusuf mendapatkan kesempatan untuk menafsirkan mimpi dua tahanan. Kedua pemuda yang dipenjara bersamanya bermimpi dan meminta Yusuf mengartikan mimpi mereka. Yusuf pun mengartikan mimpi itu sambil berdakwah menyiarkan agama Islam, agama Allah.
Saat itu, Yusuf berhasil mengartikan mimpi bahwa salah seorang pemuda itu akan terbunuh. Salah seorang pemuda yang berhasil selamat pun kembali ke rumah orangtuanya untuk melanjutkan hidupnya. Sementara pemuda yang satu benar terbunuh sesuai penafsiran mimpi dari Nabi Yusuf.
Setelah bertahun-tahun dipenjara, Raja Mesir tiba-tiba bermimpi tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus, tujuh tangkai gandum yang hijau, dan tujuh tangkai lainnya yang kering.
Namun sayang tak ada seorang pun yang berhasil mengartikan mimpi sang Raja. Hingga seorang pemuda yang saat itu selamat tadi teringat kepada kemampuan Nabi Yusuf yang bisa menafsirkan mimpi dengan tepat.
"Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun sebagaimana biasa, kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh tahun yang sangat sulit," kata Yusuf mengartikan mimpi sang Raja.
Ketika Nabi Yusuf berhasil menafsirkan mimpi dari Raja Mesir, ia pun dibebaskan. Kemudian mimpi Al-Aziz tersurat dalam ayat ke-43 dan 44 dalam Al quran, surat Yusuf, serta kebebasan Yusuf AS yang tersurat dalam ayat ke-50 sampai 55.
Dalam kisah ini yang kemudian menjadi awal mula perkenalan dan ketertarikan raja Mesir terhadap diri Yusuf.
Hingga suatu hari terbongkar sudah tipu daya istri Menteri, Zulaikha dan terbuktinya kebenaran atas penjelasan Yusuf bahwa dirinya adalah korban yang digoda bukan sebagai pelaku yang menggoda terlebih dulu.
Keberhasilan Yusuf mengartikan mimpi itu membuat raja Mesir membuatnya menjadi salah seorang terdekat raja. Yusuf pun diminta untuk menjadi bendahara, seseorang yang berkedudukan tinggi di Mesir.
Setelah betahun lamanya terpisah dari keluarga kandungnya, suatu waktu saudara Yusuf yang pernah membuangnya datang dari Palestina ke Mesir untuk meminta persediaan makanan.
Nabi Yusuf yang langsung mengenal saudara-saudaranya itu langsung berpesan kepada mereka semua untuk datang kembali sambil membawa Bunyamin, saudaranya yang baik yang saat itu tinggal bersama Nabi Ya'kub.
Kemudian saudara-saudaranya itu kembali datang dengan mengikutsertakan Bunyamin. Kepada Bunyamin, Yusuf memberitahu bahwa dia adalah saudaranya yang telah dibuang.
Yusuf memerintahkan Bunyamin itu untuk membawa bajunya dan mengusapkannya pada wajah sang ayah yang sudah menua atau buta.
Ketika semua saudaranya membawa baju tersebut kepada sang ayah, Nabi Ya'kub dari jarak kejauhan sudah dapat mencium bau Yusuf.
Anak-anaknya pun kemudian mengusap baju Yusuf kepada ayahnya yang mulai menua dengan penglihatan yang mulai kabur.
Setelah diusapkan baju tersebut, Nabi Ya'kub pun bisa melihat kembali dengan jelas. Setelah berhasil melihat dengan jelas, Nabi Ya'kub kemudian bersama semua anaknya menuju Mesir untuk bertemu dengan Yusuf.
Pertemuan itu kemudian dipenuhi dengan rasa haru dan bahagia.
"Wahai ayahku! Inilah arti mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara," ucap Yusuf sesuai surat Yusuf ayat 100.
Dari kisah Nabi Yusuf AS ini, kita dapat mengajarkan pada anak bahwa kesabaran dan keteguhan hati dengan keyakinan pada Allah SWT saat mendapat ujian berat nantinya akan membuahkan hasil yang setimpal.
Meski terus mendapat ujian berat yang bertubi-tubi semasa hidupnya, Yusuf kemudian tetap berpegang teguh pada Allah SWT bahwa Sang Pencipta Yang Maha Esa memiliki rencana yang baik untuk hamba-Nya.
Setelah sabar menanti, Allah SWT kemudian memberikan kedudukan yang baik untuk Nabi Yusuf di Mesir dan mempertemukannya kembali dengan sang ayah dan semua saudaranya.
Melalui kisah Nabi Yusuf AS dan mukjizat Nabi Yusuf AS ini, terdapat pelajaran bagi umat manusia untuk selalu menuntut ilmu dan berbuat baik dan menebarkan kebaikan serta menjadi orang yang pemaaf bagi para pendengki. Tentunya hal ini baik diajarkan kepada anak sejak dini, agar kelak anak dapat menauladani sikap baik dari Nabi Yusuf AS.
Allah SWT bahkan mengabadikan nama Nabi Yusuf dalam salah satu surat di dalam Al-Qur'an, yakni surat Yusuf. Surat Yusuf merupakan surat Makiyyah atau surat yang turun di kota Mekah. Surat tersebut terdiri sebanyak 111 ayat.
Nabi Yusuf alaihissalam merupakan nabi Allah yang berasal dari kaum Bani Israel. Beliau anak Nabi Ya'kub dan Ribka. Di antara kedua belas saudaranya, hanya Bunyamin saudara kandungnya.
Ada banyak kisah semasa perjalanan hidupnya mulai lahir sampai akhir kehidupannya. Nabi Yusuf bermimpi satu ketika Nabi Yusuf bermimpi disembah matahari, bulan, dan 11 bintang. Nabi Yusuf menceritakan itu kepada ayahanda, Nabi Ya'qub.
Sang ayah menafsirkan mimpi Nabi Yusuf akan menjadi orang besar yang dihormati orangtua dan saudara-saudaranya nanti. Nabi Ya'qub berpesan agar sang anak tidak menceritakan mimpi itu kepada saudara yang lain.
Nabi Yusuf dibuang ke sumur
Dibandingkan dengan anak lain, Nabi Ya'qub memang memberikan perhatian lebih kepada Bunyamin dan Yusuf. Hal ini karena sifat keduanya sangat berbeda jika dibandingkan saudara lainnya. Situasi ini menimbulkan adanya rasa iri dari putra lain.
Dikaruniai ketampanan dan mendapat kasih sayang lebih dari sang ayah membuat Yusuf disingkirkan oleh saudara-saudaranya. Hal ini tersurat dalam ayat ke-9 sampai 10 surat Yusuf.
Semua saudara Yusuf mencari jalan bagaimana agar kasih sayang sang ayah juga bisa kembali tertumpahkan kepada mereka, tak hanya kepada Yusuf.
Salah satu cara yang dilakukan saudara Yusuf adalah dengan menjerumuskan Yusuf ke dalam sumur yang cukup dalam.
Kemudian dalam ayat-ayat berikutnya di Al-Quran menyebutkan bahwa saudara-saudara Yusuf menjelaskan alibi dan alasan mereka kepada sang ayah bahwa Yusuf terbunuh akibat diterkam serigala. Mereka semua membuat baju Yusuf seolah dilumuri darah dan diberikan kepada sang ayah, Nabi Ya'kub AS.
Allah SWT nyatanya menyelamatkannya dengan memberikan tali lewat seorang pedagang yang tengah lewat. Akhirnya Nabi Yusuf dijual dan dibeli pembesar kerajaan Mesir.
Digoda Zulaikha
Yusuf dijadikan anak angkat sekaligus melayani kebutuhan di rumah seorang pembesar kerajaan. Pasangan Qithfir dan Zulaikha sangat menyayanginya akibat ketampanan yang ia miliki. Keduanya bahkan tidak percaya jika Nabi Yusuf adalah manusia dan sering mengira jelmaan malaikat.
Rasa kagum Zulaikha pun akhirnya membuatnya tidak bisa menahan godaan setan. Dirinya akhirnya merayu Yusuf untuk melakukan perbuatan tercela. Keduanya pun terlibat sedikit konflik hingga Nabi Yusuf difitnah.
Jamuan makan yang diadakan oleh Zulaikha menimbulkan peristiwa lain dalam kehidupan Nabi Yusuf. Para undangan memang kebanyakan terdiri atas wanita dan sempat menggunjing satu sama lain terkait gosip Zulaikha menggoda Yusuf. Zulaikha yang mendengar gunjingan itu pun akhirnya meminta para wanita itu untuk memotong buah di depannya menggunakan pisau.
Ia pun meminta Yusuf keluar di tengah-tengah mereka. Para wanita itu pun terperangah ketika melihat ketampanan Nabi Yusuf hingga terpotong jari mereka pada saat mengupas kulitnya. Akibat fitnah itu, Nabi Yusuf rela untuk masuk penjara.
Nabi Yusuf menafsirkan mimpi
Nabi Yusuf mendapatkan kesempatan untuk menafsirkan mimpi dua tahanan. Kedua pemuda yang dipenjara bersamanya bermimpi dan meminta Yusuf mengartikan mimpi mereka. Yusuf pun mengartikan mimpi itu sambil berdakwah menyiarkan agama Islam, agama Allah.
Saat itu, Yusuf berhasil mengartikan mimpi bahwa salah seorang pemuda itu akan terbunuh. Salah seorang pemuda yang berhasil selamat pun kembali ke rumah orangtuanya untuk melanjutkan hidupnya. Sementara pemuda yang satu benar terbunuh sesuai penafsiran mimpi dari Nabi Yusuf.
Diangkat Menjadi Menteri Keuangan Mesir
Setelah bertahun-tahun dipenjara, Raja Mesir tiba-tiba bermimpi tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus, tujuh tangkai gandum yang hijau, dan tujuh tangkai lainnya yang kering.
Namun sayang tak ada seorang pun yang berhasil mengartikan mimpi sang Raja. Hingga seorang pemuda yang saat itu selamat tadi teringat kepada kemampuan Nabi Yusuf yang bisa menafsirkan mimpi dengan tepat.
"Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun sebagaimana biasa, kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh tahun yang sangat sulit," kata Yusuf mengartikan mimpi sang Raja.
Ketika Nabi Yusuf berhasil menafsirkan mimpi dari Raja Mesir, ia pun dibebaskan. Kemudian mimpi Al-Aziz tersurat dalam ayat ke-43 dan 44 dalam Al quran, surat Yusuf, serta kebebasan Yusuf AS yang tersurat dalam ayat ke-50 sampai 55.
Dalam kisah ini yang kemudian menjadi awal mula perkenalan dan ketertarikan raja Mesir terhadap diri Yusuf.
Hingga suatu hari terbongkar sudah tipu daya istri Menteri, Zulaikha dan terbuktinya kebenaran atas penjelasan Yusuf bahwa dirinya adalah korban yang digoda bukan sebagai pelaku yang menggoda terlebih dulu.
Keberhasilan Yusuf mengartikan mimpi itu membuat raja Mesir membuatnya menjadi salah seorang terdekat raja. Yusuf pun diminta untuk menjadi bendahara, seseorang yang berkedudukan tinggi di Mesir.
Nabi Yusuf kembali dipertemukan dengan saudaranya
Setelah betahun lamanya terpisah dari keluarga kandungnya, suatu waktu saudara Yusuf yang pernah membuangnya datang dari Palestina ke Mesir untuk meminta persediaan makanan.
Nabi Yusuf yang langsung mengenal saudara-saudaranya itu langsung berpesan kepada mereka semua untuk datang kembali sambil membawa Bunyamin, saudaranya yang baik yang saat itu tinggal bersama Nabi Ya'kub.
Kemudian saudara-saudaranya itu kembali datang dengan mengikutsertakan Bunyamin. Kepada Bunyamin, Yusuf memberitahu bahwa dia adalah saudaranya yang telah dibuang.
Yusuf memerintahkan Bunyamin itu untuk membawa bajunya dan mengusapkannya pada wajah sang ayah yang sudah menua atau buta.
Nabi Ya'kub Kembali Bertemu Yusuf
Ketika semua saudaranya membawa baju tersebut kepada sang ayah, Nabi Ya'kub dari jarak kejauhan sudah dapat mencium bau Yusuf.
Anak-anaknya pun kemudian mengusap baju Yusuf kepada ayahnya yang mulai menua dengan penglihatan yang mulai kabur.
Setelah diusapkan baju tersebut, Nabi Ya'kub pun bisa melihat kembali dengan jelas. Setelah berhasil melihat dengan jelas, Nabi Ya'kub kemudian bersama semua anaknya menuju Mesir untuk bertemu dengan Yusuf.
Pertemuan itu kemudian dipenuhi dengan rasa haru dan bahagia.
"Wahai ayahku! Inilah arti mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara," ucap Yusuf sesuai surat Yusuf ayat 100.
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Yusuf AS
Dari kisah Nabi Yusuf AS ini, kita dapat mengajarkan pada anak bahwa kesabaran dan keteguhan hati dengan keyakinan pada Allah SWT saat mendapat ujian berat nantinya akan membuahkan hasil yang setimpal.
Meski terus mendapat ujian berat yang bertubi-tubi semasa hidupnya, Yusuf kemudian tetap berpegang teguh pada Allah SWT bahwa Sang Pencipta Yang Maha Esa memiliki rencana yang baik untuk hamba-Nya.
Setelah sabar menanti, Allah SWT kemudian memberikan kedudukan yang baik untuk Nabi Yusuf di Mesir dan mempertemukannya kembali dengan sang ayah dan semua saudaranya.
Melalui kisah Nabi Yusuf AS dan mukjizat Nabi Yusuf AS ini, terdapat pelajaran bagi umat manusia untuk selalu menuntut ilmu dan berbuat baik dan menebarkan kebaikan serta menjadi orang yang pemaaf bagi para pendengki. Tentunya hal ini baik diajarkan kepada anak sejak dini, agar kelak anak dapat menauladani sikap baik dari Nabi Yusuf AS.
- Penulis :
- Fadly Zikry