Pantau - Gerakan Ansar Allah atau dikenal sebagai Houthi di Yaman telah melakukan uji tembak peluru kendali hipersonik. Rudal itu memiliki daya rusak tinggi.
"Pasukan rudal dari gerakan tersebut telah berhasil menguji rudal yang dapat mencapai kecepatan Mach 8 (delapan kali kecepatan suara atau 10.000 km per jam) dan ditenagai bahan bakar padat," kata salah satu anggota militer Houthi, dilansir dari Antara Kamis (14/3/2024).
"Yaman berencana memulai memproduksi rudal itu untuk digunakan dalam serangan di Laut Merah, Laut Arab, serta teluk Aden, juga melawan target di Israel," ujarnya.
Disaat yang sama, angkatan bersenjata di Yaman Utara mempertinggi kapabilitas rudal dan pesawat tak berawak (drone) mereka.
Setelah memodifikasi, hulu ledaknya melipat gandakan kekuatan penghancurnya, menyusul tes yang berlangsung selama tiga bulan.
Pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi membicarakan tentang upaya gerakan tersebut untuk memproduksi rudal hipersonik, dengan mengatakan.
Abdul menambahkan bahwa pasukan Yaman telah menggunakan senjata baru dalam operasi baru-baru ini di Laut Merah dan Laut Arab, yang "mengejutkan Amerika Serikat dan Inggris."
Lanjutnya, gerakan tersebut menyerang 61 kapal dan satu kapal militer semenjak gerakan Hamas di Palestina menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.
Kelompok Houthi juga mengatakan, pada November 2023 mereka akan menyerang kapal apa pun yang terkait dengan Israel yang melewati Laut Merah sebagai pembalasan atas serangan Israel ke Jalur Gaza.
Sejak saat itu Houthi telah melancarkan puluhan serangan terhadap kapal-kapal di wilayah tersebut, alhasil memicu serangan udara balasan dari Inggris dan Amerika Serikat.
Laporan: Kaorie Zeto Hapki
- Penulis :
- Sofian Faiq
- Editor :
- Sofian Faiq
