
Pantau - Ramadan adalah bulan yang selalu dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Kehadiran bulan suci ini membawa kebahagiaan dan semangat tersendiri, karena Ramadan bukan hanya bulan ibadah, tetapi juga bulan penuh berkah, ampunan, dan rahmat dari Allah SWT.
Sudah menjadi pemahaman umum bahwa bulan Ramadan memiliki banyak keutamaan. Oleh karena itu, semangat beribadah pun semakin meningkat, tidak hanya di kalangan orang dewasa, tetapi juga anak-anak hingga orang tua. Masjid dan mushala mulai berbenah untuk menyambut berbagai kegiatan ibadah seperti tarawih, tadarrus, buka puasa bersama, qiyamul lail, dan amalan lainnya.
Namun, bagaimana cara terbaik untuk menyambut bulan Ramadan agar kita mendapatkan keberkahan yang maksimal? Dilansir dari NU Online, berikut beberapa amalan yang dianjurkan dalam rangka menyambut bulan suci ini:
1. Niat yang Tulus dan Sukacita
Amalan pertama dan paling utama dalam menyambut Ramadan adalah menata hati dengan niat yang tulus serta menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Niat yang ikhlas dalam menyambut bulan Ramadan memiliki keutamaan luar biasa, karena hal tersebut dapat menjadi sebab keselamatan dari api neraka.
Baca juga: Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1446 H Digelar 28 Februari 2025
Begitu mulianya bulan Ramadan hingga bahkan sebelum memasukinya, Allah SWT telah menjanjikan ganjaran bagi orang-orang yang menyambutnya dengan keimanan dan kegembiraan. Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya pun selalu menyambut datangnya Ramadan dengan penuh suka cita dan rasa syukur. Mereka merayakan kedatangannya dengan tahmid serta mengiringi kepergiannya dengan tangisan haru, menyadari betapa besar karunia yang terkandung di dalamnya.
2. Ziarah
Salah satu tradisi yang dilakukan sebagian umat Islam menjelang Ramadan adalah berziarah ke makam orang tua dan leluhur. Tradisi ini sering disebut dengan "kirim dongo poso" di beberapa daerah, yakni mengirimkan doa bagi mereka yang telah berpulang serta bertawassul agar diberikan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Bersandar pada ajaran Islam, bertawassul dalam berdoa merupakan anjuran yang memiliki dasar kuat. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah: 35)
Baca juga: 5 Aspek Penting yang Harus Dipersiapkan dalam Menyambut Bulan Suci Ramadan
Dengan berziarah, kita tidak hanya mendoakan orang-orang yang telah meninggal, tetapi juga mengingatkan diri sendiri akan kefanaan hidup, sehingga lebih mempersiapkan diri dalam menyambut bulan Ramadan dengan ketakwaan yang lebih kuat.
3. Saling Memaafkan
Mengingat Ramadan adalah bulan suci, maka sangat dianjurkan untuk menyambutnya dengan hati yang bersih, salah satunya dengan saling memaafkan. Tradisi meminta maaf menjelang Ramadan merupakan bentuk penyucian diri, baik secara lahir maupun batin.
Membersihkan rumah dan lingkungan sekitar agar nyaman digunakan beribadah adalah salah satu bentuk bersuci secara lahir. Namun, yang lebih penting adalah bersuci secara batin, yaitu dengan meminta maaf kepada keluarga, teman, dan tetangga atas segala kesalahan yang mungkin telah dilakukan, baik secara sadar maupun tidak.
Allah SWT berfirman:
"Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (dia) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih." (QS. Al-Baqarah: 178)
Baca juga: Masih Punya Utang Puasa? Berikut Ketentuan Qadha dan Fidyah yang Wajib Diketahui!
Dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa siapa pun yang memiliki tanggungan terhadap orang lain, baik berupa kehormatan maupun hal lainnya, hendaknya menyelesaikannya di dunia. Sebab di akhirat, tidak ada lagi kesempatan untuk menebus kesalahan dengan harta. Sebaliknya, seseorang hanya bisa mempertanggungjawabkan amalnya. Jika seseorang memiliki amal shalih, maka amal tersebut yang akan digunakan sebagai penebus. Jika tidak, dosa orang yang dizalimi akan dialihkan kepadanya. (Lihat dalam Jawahir al-Bukhari, halaman 275, hadis nomor 353 dan Shahih Muslim, II/430).
Maka, jika seseorang ingin memasuki bulan Ramadan dengan jiwa yang bersih, hendaklah ia terlebih dahulu membersihkan diri dari dosa terhadap sesama dengan saling memaafkan.
Menyambut Ramadan bukan hanya soal menyiapkan fisik dan materi, tetapi juga memperbaiki hati dan niat. Dengan sambutan yang penuh sukacita, berziarah dan berdoa untuk keluarga yang telah tiada, serta saling memaafkan, kita dapat memasuki bulan penuh berkah ini dengan hati yang bersih dan siap menerima rahmat Allah SWT.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menjalani Ramadan dengan penuh keikhlasan dan keimanan, serta menjadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan memanfaatkan setiap momen dalam bulan suci ini untuk beribadah sebaik mungkin, kita berharap mendapatkan ridha-Nya dan bekal yang cukup untuk kehidupan di akhirat kelak.
Baca juga: Menko Zulhas Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Ramadan
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani