
Pantau - Bulan Ramadan sebentar lagi tiba, bulan yang penuh berkah dan ampunan bagi umat Islam. Pada bulan ini, umat Muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Kewajiban ini telah disebutkan dalam firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 183:
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa."
Namun, puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga. Ada adab-adab tertentu yang harus diperhatikan agar ibadah ini lebih bernilai di hadapan Allah. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali, ada enam adab berpuasa yang harus dijaga agar pahala tidak berkurang atau bahkan hilang. Apa saja adab tersebut? Yuk simak!
1. Mengonsumsi Makanan yang Baik

Selama bulan Ramadan, penting untuk memilih makanan yang sehat dan halal (halalan thayyiban). Makanan yang baik bukan hanya lezat atau mahal, tetapi juga menyehatkan tubuh.
Beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi selama bulan Ramadan antara lain:
- Kurma dan madu: Disunnahkan karena memiliki banyak manfaat kesehatan dan disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits.
- Sayuran dan buah-buahan: Mengandung serat dan vitamin yang membantu tubuh tetap bugar selama berpuasa.
- Daging dan ikan: Sumber protein yang penting untuk menjaga energi.
Sebaliknya, hindari makanan yang terlalu berminyak atau tinggi kolesterol seperti jeroan dan gorengan berlebihan, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
2. Menghindari Perselisihan

Bulan Ramadan adalah bulan untuk melatih kesabaran. Umat Muslim dianjurkan untuk menahan diri dari pertengkaran dan perselisihan, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari:
"Dan jika seseorang mengajak bertengkar atau mencela maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’ (Ucapkan hal ini dua kali).”
Dengan menjaga emosi dan menghindari konflik, puasa yang dijalani akan lebih berkah dan bernilai di sisi Allah.
3. Menjauhi Ghibah (Menggunjing Orang Lain)

Ghibah atau menggunjing merupakan salah satu dosa besar yang harus dihindari, terlebih saat berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits riwayat Al-Bukhari:
"Keselamatan manusia bergantung pada kemampuannya menjaga lisan."
Jika seseorang terus melakukan ghibah selama berpuasa, maka puasanya bisa kehilangan nilai di hadapan Allah. Oleh karena itu, menjaga lisan menjadi hal yang sangat penting dalam menjalankan ibadah puasa.
4. Menolak Dusta

Berbohong adalah perbuatan tercela yang bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala puasa. Sekali seseorang berkata dusta, ia cenderung akan berdusta lagi untuk menutupi kebohongan sebelumnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits riwayat At-Thabrani:
"Takutlah kalian terhadap bulan Ramadhan karena pada bulan ini, kebaikan dilipatkan sebagaimana dosa juga dilipatgandakan."
Maka dari itu, hendaknya kita lebih berhati-hati dalam berkata dan bersikap, terutama selama menjalankan ibadah puasa.
5. Tidak Menyakiti Orang Lain

Menjaga sikap dan perilaku agar tidak menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun verbal, adalah bagian dari adab berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits riwayat Ahmad:
"Banyak orang yang berpuasa, namun mereka tidak mendapatkan apa pun selain dari pada lapar dan dahaga."
Jika seseorang berpuasa tetapi tetap menyakiti orang lain, baik dengan perkataan kasar, menghina, atau tindakan tidak menyenangkan lainnya, maka puasanya akan kehilangan makna dan pahala.
6. Menjaga Anggota Badan dari Perbuatan Buruk

Selain menjaga lisan, seorang Muslim juga harus menjaga anggota badannya dari perbuatan maksiat selama bulan Ramadan. Beberapa hal yang perlu dihindari antara lain:
- Tangan: Tidak digunakan untuk menyakiti, mencuri, atau melakukan tindakan tercela lainnya.
- Kaki: Tidak melangkah ke tempat-tempat maksiat.
- Mata: Tidak melihat hal-hal yang haram atau tidak bermanfaat.
- Telinga: Tidak mendengarkan gosip, ghibah, atau hal-hal negatif lainnya.
Dengan menjaga anggota badan dari perbuatan buruk, puasa akan semakin berkualitas dan bernilai di sisi Allah.
Kesimpulan
Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari segala perbuatan yang dapat merusak pahala ibadah ini. Dengan menjalankan enam adab yang diajarkan oleh Imam Al-Ghazali—mengonsumsi makanan yang baik, menghindari perselisihan, menjauhi ghibah, menolak dusta, tidak menyakiti orang lain, dan menjaga anggota badan dari perbuatan buruk—kita bisa meraih puasa yang berkualitas dan lebih bermakna.
Semoga di bulan Ramadhan ini, kita semua bisa menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan ketakwaan, serta mendapatkan berkah dan ampunan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Aamiin.
- Penulis :
- Latisha Asharani