Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Ramadhan

Puasa tapi Suka Berkata Kasar, Apakah Ibadahnya Tetap Sah?

Oleh Pranayla Mauli Fathiha
SHARE   :

Puasa tapi Suka Berkata Kasar, Apakah Ibadahnya Tetap Sah?
Foto: Berkata kasar (freepik.com)

Pantau - Puasa adalah ibadah yang sangat penting dalam agama Islam, di mana umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan berbagai perilaku buruk dari fajar hingga maghrib. Namun, sering kali muncul pertanyaan mengenai perilaku tertentu selama berpuasa, salah satunya adalah berbicara kasar. Apakah berbicara kasar dapat membatalkan puasa?

Pengertian Puasa dalam Islam

Puasa, atau sawm, merupakan salah satu rukun Islam yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang telah baligh. Ibadah ini tidak hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga melibatkan pengendalian diri dari perilaku buruk, termasuk berbicara kasar. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum saja, puasa juga menahan diri dari berkata sia-sia dan keji/kotor."

Hadis ini menegaskan bahwa puasa mencakup aspek moral dan etika yang lebih luas.

Hukum Berkata Kasar Saat Berpuasa

Menurut para ulama dan ahli fiqih, berbicara kasar atau kotor saat berpuasa tidak membatalkan puasa secara hukum. Dr. Aly Mashar, seorang dosen di Universitas Islam Negeri Surakarta, menjelaskan bahwa meskipun berbicara kasar tidak membatalkan puasa, hal tersebut dapat menghilangkan pahala puasa yang sedang dijalankan. Ia menyatakan:

"Bahwa marah, terus muncul berkata kotor itu masuknya kategori akhlak atau etika bicara. Itu tidak sampai membatalkan puasa, tapi paling nanti akan menghilangkan pahala puasanya."

Ini menunjukkan bahwa meskipun puasa tetap sah, kualitas ibadah dapat terpengaruh oleh perilaku buruk.

Pengaruh Emosi Terhadap Puasa

Salah satu faktor yang mempengaruhi apakah berbicara kasar dapat merusak pahala puasa adalah konteks dan emosi di balik kata-kata tersebut. Jika seseorang berbicara kasar dalam keadaan marah atau dengan niatan untuk mencela orang lain, maka hal itu sangat mungkin mengurangi pahala puasanya. Sebaliknya, jika kata-kata tersebut diucapkan dalam konteks yang lebih santai dan tanpa emosi negatif, maka hal itu tidak dianggap sebagai masalah serius.

Hadis Mengenai Perilaku Selama Puasa

Rasulullah SAW juga mengingatkan umatnya untuk menjaga lisan mereka selama berpuasa. Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Baihaqi dan Hakim:

"Puasa itu adalah benteng; tatkala salah satu dari kalian puasa maka jangan berkata kotor atau berbuat bodoh."

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga ucapan selama bulan Ramadan.

Risiko Berbicara Kasar

Meskipun berbicara kasar tidak membatalkan puasa, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan:

  1. Mengurangi Pahala: Setiap kata kotor yang diucapkan dapat mengurangi pahala puasa dan kesempatan untuk mendapatkan ampunan dari Allah.
  2. Menimbulkan Konflik: Berbicara kasar dapat memicu konflik dengan orang lain, yang bertentangan dengan semangat Ramadan sebagai bulan toleransi dan perdamaian.
  3. Menciptakan Lingkungan Negatif: Ucapan kasar dapat menciptakan suasana negatif di sekitar kita, yang bisa memengaruhi hubungan sosial dan spiritual selama bulan suci.

Menjaga Etika Berbicara Selama Puasa

Dalam menjalankan ibadah puasa, penting untuk menjaga etika berbicara agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga ucapan selama berpuasa:

  • Berbicara dengan Santun: Usahakan untuk selalu menggunakan kata-kata yang baik dan sopan dalam setiap percakapan.
  • Menghindari Umpatan: Hindari menggunakan kata-kata kasar atau umpatan yang dapat menyakiti perasaan orang lain.
  • Meningkatkan Kesabaran: Latih diri untuk bersabar dalam menghadapi situasi sulit atau ketika emosi sedang tinggi.
  • Bersikap Positif: Cobalah untuk fokus pada hal-hal positif dalam hidup dan hindari pembicaraan negatif tentang orang lain.

 

Berbicara kasar saat berpuasa tidak membatalkan ibadah puasa secara hukum, tetapi dapat mengurangi pahala dan kualitas ibadah tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap Muslim untuk menjaga lisan mereka selama bulan Ramadan dengan berbicara baik dan sopan. Dengan demikian, kita tidak hanya menjalankan ibadah puasa dengan benar tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan spiritual kita selama bulan suci ini.

Penulis :
Pranayla Mauli Fathiha

Terpopuler