
Pantau - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik tambang batu bara milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjadi sumber bahan baku proyek dimethyl ether (DME) yang tengah dikembangkan di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ahmad Erani, menyatakan bahwa pemerintah akan mengkaji ketersediaan konsesi tambang milik BUMN yang belum dimanfaatkan.
"Nanti akan dilihat, kalau memang masih ada beberapa konsesi milik BUMN dan relatif belum terpakai, bisa menggunakan itu", ungkapnya.
Jika tidak ditemukan konsesi tambang BUMN yang sesuai, pemerintah akan membuka opsi penggunaan suplai batu bara dari perusahaan lain di luar BUMN.
Ahmad Erani menegaskan bahwa proyek ini akan memanfaatkan batu bara kalori rendah yang selama ini tidak memiliki nilai jual di pasar.
"Intinya, kami memanfaatkan batu bara yang rendah kalori. Itu kan selama ini relatif tidak memiliki nilai ekonomi, tidak bisa dijual, tetapi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan DME", ia mengungkapkan.
Proyek Strategis Kurangi Ketergantungan Impor Energi
Proyek hilirisasi batu bara menjadi DME ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor liquefied petroleum gas (LPG), yang saat ini masih tinggi.
Langkah ini juga merupakan implementasi visi Presiden Prabowo Subianto dalam Astacita 2, yang menargetkan tercapainya swasembada energi nasional.
Tenaga Ahli Sekretariat Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi, M. Fadhil Hasan, menyebutkan bahwa ketergantungan Indonesia terhadap impor energi fosil masih menjadi tantangan utama dalam sektor energi.
Proyek DME dirancang sebagai solusi konversi dari LPG ke DME untuk memperkuat kemandirian energi nasional.
Pemerintah menargetkan substitusi penuh penggunaan LPG ke DME dapat terealisasi pada tahun 2040.
Dorong Transformasi Ekonomi dan Investasi Energi di Kalimantan Timur
Proyek ini juga dinilai memiliki dampak besar terhadap transformasi ekonomi di Kalimantan Timur, yang saat ini menyumbang sekitar 42,8 persen dari total produksi batu bara nasional.
Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi telah menetapkan proyek DME Kutai Timur sebagai salah satu dari 18 proyek prioritas nasional di sektor energi.
Nilai investasi untuk proyek konversi LPG ke DME ini diperkirakan mencapai 10,25 miliar dolar AS atau setara dengan Rp164 triliun.
- Penulis :
- Shila Glorya










