
Pantau - Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah mengajak seluruh pemuka agama saling memaafkan kesalahan masa lalu. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri acara G20 di Bali, Rabu (2/11/2022).
Dalam kesempatan itu, Basarah mengingatkan sejarah kelam perang antarumat beragama di masa lalu yang dijadikan objek politik identitas.
"Di masa depan, para pemuka agama dunia harus mengajak para penentu kebijakan di negaranya agar tidak lagi menjadikan agama sebagai sebagai sarana perebutan kekuasaan politik dan ekonomi," tegas Basarah.
Basarah memaparkan, sejarah Perang Salib dan perang lainnya yang mengatasnamakan agama hendaknya dijadikan pelajaran berharga agar tidak terulang lagi.
"Sejarah tersebut menunjukkan agar agama jangan dijadikan alat provokasi yang memanaskan suasana damai di muka bumi," lanjutnya.
Politisi PDIP ini menambahkan, jika sisi gelap pertemuan agama di masa lalu selalu diungkit-ungkit untuk tujuan politik, dampaknya akan sangat fatal.
"Karena kepercayaan umat manusia terhadap pentingnya peran semua agama dalam menjaga perdamaian dunia bisa hilang," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Basarah mengingatkan sejarah kelam perang antarumat beragama di masa lalu yang dijadikan objek politik identitas.
"Di masa depan, para pemuka agama dunia harus mengajak para penentu kebijakan di negaranya agar tidak lagi menjadikan agama sebagai sebagai sarana perebutan kekuasaan politik dan ekonomi," tegas Basarah.
Basarah memaparkan, sejarah Perang Salib dan perang lainnya yang mengatasnamakan agama hendaknya dijadikan pelajaran berharga agar tidak terulang lagi.
"Sejarah tersebut menunjukkan agar agama jangan dijadikan alat provokasi yang memanaskan suasana damai di muka bumi," lanjutnya.
Politisi PDIP ini menambahkan, jika sisi gelap pertemuan agama di masa lalu selalu diungkit-ungkit untuk tujuan politik, dampaknya akan sangat fatal.
"Karena kepercayaan umat manusia terhadap pentingnya peran semua agama dalam menjaga perdamaian dunia bisa hilang," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas