
Pantau - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menilai, pendamping Anies Baswedan haruslah sosok yang dapat berkontribusi pada kemenangan.
Menurutnya, variabel ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih Boediono tidak berlaku dalam pemilihan kali ini.
"Karena posisinya masih petahana, sama seperti Pak Jokowi memilih Ma'ruf Amin," lanjutnya.
Sementara itu, menurut Hanta, Anies Baswedan dan tokoh lainnya yang akan maju sebagai capres bukanlah petahana.
"Pak JK (Jusuf Kalla) bisa jadi bukan cawapres keinginan utama Pak SBY, bukan yang utamanya juga bagi Pak Jokowi, tapi karena kebutuhan objektif, realitas politik dibutuhkan cawapres yang kuat secara elektoral," jelas Hanta pada Kamis (10/11/2022).
Hanta menilai, kursi Wapres merupakan variabel kunci dalam menentukan kemenangan. Hal ini yang membuat poros-poros koalisi yang sejauh ini muncul masih terkesan tarik-ulur.
"Kita kan nunggu siapa lawan kita ke depan. Sama, seberang juga nunggu," tandasnya.
Menurutnya, variabel ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih Boediono tidak berlaku dalam pemilihan kali ini.
"Karena posisinya masih petahana, sama seperti Pak Jokowi memilih Ma'ruf Amin," lanjutnya.
Sementara itu, menurut Hanta, Anies Baswedan dan tokoh lainnya yang akan maju sebagai capres bukanlah petahana.
"Pak JK (Jusuf Kalla) bisa jadi bukan cawapres keinginan utama Pak SBY, bukan yang utamanya juga bagi Pak Jokowi, tapi karena kebutuhan objektif, realitas politik dibutuhkan cawapres yang kuat secara elektoral," jelas Hanta pada Kamis (10/11/2022).
Hanta menilai, kursi Wapres merupakan variabel kunci dalam menentukan kemenangan. Hal ini yang membuat poros-poros koalisi yang sejauh ini muncul masih terkesan tarik-ulur.
"Kita kan nunggu siapa lawan kita ke depan. Sama, seberang juga nunggu," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas