Pantau - Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi menangkap kode yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam peringatan HUT Ke-50 partainya, Selasa (10/1/2023).
"Dari dua kali pidato Ibu Mega dalam acara partai, Ibu Mega selalu punya waktu yang panjang untuk bicara soal perempuan," ujar Hasan, Selasa (10/1/2023).
Hasan menangkap kode tersebut adalah Megawati ingin menyampaikan, jangan sampai calon presiden perempuan dari PDIP diremehkan.
Baca Juga: Buka Pidato Politik di HUT ke-50 PDIP, Megawati: Kangen Apa Tidak Sama Ibu?
"Itu juga bahasa bahwa, 'kalian jangan meremehkan calon perempuan dari PDIP'. Karena sejauh ini, berdasarkan berbagai koalisi, untuk capres yang ada perempuannya baru PDIP," ujar Hasan.
Hasan menambahkan, Megawati kemungkinan masih memiliki trauma pada 1999 silam. Kala itu, PDIP memang menang dalam Pemilu. Namun, Megawati gagal menjadi presiden.
"Ibu Mega kayaknya punya trauma pribadi tahun 1999 itu. Ketika harusnya dia yang jadi presiden, tapi karena statusnya sebagai perempuan, kemudian ada pergerakan politik lain sehingga dia tidak jadi presiden," kata Hasan.
Baca Juga: Ingatkan Jasa PDIP, Megawati: Dulu Siapa Sih yang Tahu Pak Jokowi?
Dalam acara HUT ke-50 PDIP di Kemayoran, Jakarta Pusat, Megawati mengaku heran ada pihak yang pernah bertanya soal kriteria pemimpin masa depan yang ia harapkan. Menurutnya, kriteria itu bisa dilihat dari dirinya.
"Ada pertanyaan, pemimpin masa depan yang Ibu harapkan itu seperti apa? Aih, aku bilang, kok lu enggak ngelihatin gue ya. Orang jelas-jelas ada. Aduh gawat," kata Megawati.
"Dari dua kali pidato Ibu Mega dalam acara partai, Ibu Mega selalu punya waktu yang panjang untuk bicara soal perempuan," ujar Hasan, Selasa (10/1/2023).
Hasan menangkap kode tersebut adalah Megawati ingin menyampaikan, jangan sampai calon presiden perempuan dari PDIP diremehkan.
Baca Juga: Buka Pidato Politik di HUT ke-50 PDIP, Megawati: Kangen Apa Tidak Sama Ibu?
"Itu juga bahasa bahwa, 'kalian jangan meremehkan calon perempuan dari PDIP'. Karena sejauh ini, berdasarkan berbagai koalisi, untuk capres yang ada perempuannya baru PDIP," ujar Hasan.
Hasan menambahkan, Megawati kemungkinan masih memiliki trauma pada 1999 silam. Kala itu, PDIP memang menang dalam Pemilu. Namun, Megawati gagal menjadi presiden.
"Ibu Mega kayaknya punya trauma pribadi tahun 1999 itu. Ketika harusnya dia yang jadi presiden, tapi karena statusnya sebagai perempuan, kemudian ada pergerakan politik lain sehingga dia tidak jadi presiden," kata Hasan.
Baca Juga: Ingatkan Jasa PDIP, Megawati: Dulu Siapa Sih yang Tahu Pak Jokowi?
Dalam acara HUT ke-50 PDIP di Kemayoran, Jakarta Pusat, Megawati mengaku heran ada pihak yang pernah bertanya soal kriteria pemimpin masa depan yang ia harapkan. Menurutnya, kriteria itu bisa dilihat dari dirinya.
"Ada pertanyaan, pemimpin masa depan yang Ibu harapkan itu seperti apa? Aih, aku bilang, kok lu enggak ngelihatin gue ya. Orang jelas-jelas ada. Aduh gawat," kata Megawati.
- Penulis :
- Aditya Andreas
