
Pantau - Pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam HUT ke-50 PDIP, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023) menjadi sorotan publik. Pasalnya, ia lebih banyak menceritakan soal dirinya.
Tak hanya itu, dalam pidatonya tersebut, Megawati juga menyampaikan tentang sosok pemimpin masa depan dari dirinya.
"Kamu tahu nggak sih? Ibumu ini sudah pintar, cantik, kharismatik, pejuang, opo neh (apa lagi)? Eh, koyok ngene kabeh emoh aku (kayak gini semua nggak mau aku)," ujarnya.
Pidato yang berisi guyonan tersebut memunculkan dugaan publik jika Megawati berniat untuk 'turun gunung' dan mengusung dirinya sendiri menjadi calon presiden (capres) pada 2024 mendatang.
Menanggapi hal ini, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menepis isu tersebut. Terlebih dalam pidatonya, Megawati menyebut akan tetap mengikuti konstitusi yang berlaku.
"Nggak mungkin Bu Mega nyapres lagi. Dan kita sebagai keluarga tidak akan mengizinkan," kata Puan dikutip dalam sebuah talkshow di salah satu stasiun TV nasional, Sabtu (14/1/2023).
"Pertama, kemarin dalam pidatonya saja Bu Mega sudah mengatakan kita harus taat konstitusi. Kita harus ikut dalam apa yang menjadi aturan dalam perundangan, walaupun zaman yang lalu Bu Mega bercerita pernah dizalimi," lanjutnya.
Puan mengakui jika Megawati dinilai telah memiliki banyak pengalaman dalam dunia politik. Meski begitu, ia menilai Megawati lebih baik menjadi ibu bangsa.
"Dan pada kesempatan ini, Bu Mega sebagai orang yang pernah jadi presiden, wakil presiden, sudah matang secara politik karena sudah penuh dengan asam garam, ya lebih baik menjadi ibu bangsa," tutupnya.
Tak hanya itu, dalam pidatonya tersebut, Megawati juga menyampaikan tentang sosok pemimpin masa depan dari dirinya.
"Kamu tahu nggak sih? Ibumu ini sudah pintar, cantik, kharismatik, pejuang, opo neh (apa lagi)? Eh, koyok ngene kabeh emoh aku (kayak gini semua nggak mau aku)," ujarnya.
Pidato yang berisi guyonan tersebut memunculkan dugaan publik jika Megawati berniat untuk 'turun gunung' dan mengusung dirinya sendiri menjadi calon presiden (capres) pada 2024 mendatang.
Menanggapi hal ini, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menepis isu tersebut. Terlebih dalam pidatonya, Megawati menyebut akan tetap mengikuti konstitusi yang berlaku.
"Nggak mungkin Bu Mega nyapres lagi. Dan kita sebagai keluarga tidak akan mengizinkan," kata Puan dikutip dalam sebuah talkshow di salah satu stasiun TV nasional, Sabtu (14/1/2023).
"Pertama, kemarin dalam pidatonya saja Bu Mega sudah mengatakan kita harus taat konstitusi. Kita harus ikut dalam apa yang menjadi aturan dalam perundangan, walaupun zaman yang lalu Bu Mega bercerita pernah dizalimi," lanjutnya.
Puan mengakui jika Megawati dinilai telah memiliki banyak pengalaman dalam dunia politik. Meski begitu, ia menilai Megawati lebih baik menjadi ibu bangsa.
"Dan pada kesempatan ini, Bu Mega sebagai orang yang pernah jadi presiden, wakil presiden, sudah matang secara politik karena sudah penuh dengan asam garam, ya lebih baik menjadi ibu bangsa," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas