
Pantau - Politikus PDIP, Said Abdullah, mengakui bagi-bagi amplop berisi uang kepada warga di masjid. Tapi, dia merasa tidak melanggar apapun.
"Yang penting bagi saya tidak melanggar aturan main. Kan nggak ada yang dilanggar. Masjid? Masjid saya sendiri, masjid abah saya," kata Said di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Zakat Mal
Said mengatakan amplop yang ia bagi itu merupakan zakat mal, salah satu rukun Islam.
"Kalau saya tidak keluarkan, gugur Islam saya," katanya.
Ia menuturkan kegiatan itu merupakan ritual tahunan. Dia tidak membantah aktivitas itu selalu viral, dari tahun kemarin sampai 2 tahun yang lalu.
Said mengatakan kegiatan itu terjadi di Masjid Abdullah Sechan Baghraf yang dia dirikan. Ia mengklaim melakukan gotong royong di partai, lalu terkumpul 175 ribu sembako plus yang di antaranya untuk fakir miskin dan anak yatim.
"Tentu tiap tahun, bukan suatu yang baru," katanya.
Bukan Politik Uang
Anggota DPR itu membantah sudah melakukan politik uang. Alasannya, ia bukanlah calon anggota legislatif.
"Kalau dilaporin ke Bawaslu, kampanye perasaan juga belum, jadi motifnya apa?" katanya.
Dana Reses
Selain itu, lanjut dia, setiap anggota DPR juga punya dana reses, dan mereka melakukan hal yang sama.
"Kan itu bagian tali asih dengan konstituennya. Kalau enggak dibagikan, akuntabilitasnya gimana? Dibagikan, ribut lagi," katanya.
Minta Masyarakat Tak Amnesia
Ia meminta masyarakat tidak amnesia karena kejadiannya setiap tahun. Said memastikan tahun depan, dia akan melakukan hal seperti itu lagi.
Said menambahkan narasi dirinya bagi-bagi amplop berlogo PDIP di sebuah masjid di Sumenep hanya untuk menggiring opini negatif. Ia menuduh sebuah akun di media sosial bernama Partai Socmed yang jadi biang keladi.
"Anonim nih, semua kita tergiring gara-gara itu," katanya.
Menurutnya, opini yang ingin diciptakan adalah ramai-ramai tarawih ke Sumenep ada uang Rp 300 ribu. Tapi dia menyebut orang di balik akun tersebut tidak pernah berani muncul.
"Yang penting bagi saya tidak melanggar aturan main. Kan nggak ada yang dilanggar. Masjid? Masjid saya sendiri, masjid abah saya," kata Said di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Zakat Mal
Said mengatakan amplop yang ia bagi itu merupakan zakat mal, salah satu rukun Islam.
"Kalau saya tidak keluarkan, gugur Islam saya," katanya.
Ia menuturkan kegiatan itu merupakan ritual tahunan. Dia tidak membantah aktivitas itu selalu viral, dari tahun kemarin sampai 2 tahun yang lalu.
Said mengatakan kegiatan itu terjadi di Masjid Abdullah Sechan Baghraf yang dia dirikan. Ia mengklaim melakukan gotong royong di partai, lalu terkumpul 175 ribu sembako plus yang di antaranya untuk fakir miskin dan anak yatim.
"Tentu tiap tahun, bukan suatu yang baru," katanya.
Bukan Politik Uang
Anggota DPR itu membantah sudah melakukan politik uang. Alasannya, ia bukanlah calon anggota legislatif.
"Kalau dilaporin ke Bawaslu, kampanye perasaan juga belum, jadi motifnya apa?" katanya.
Dana Reses
Selain itu, lanjut dia, setiap anggota DPR juga punya dana reses, dan mereka melakukan hal yang sama.
"Kan itu bagian tali asih dengan konstituennya. Kalau enggak dibagikan, akuntabilitasnya gimana? Dibagikan, ribut lagi," katanya.
Minta Masyarakat Tak Amnesia
Ia meminta masyarakat tidak amnesia karena kejadiannya setiap tahun. Said memastikan tahun depan, dia akan melakukan hal seperti itu lagi.
Said menambahkan narasi dirinya bagi-bagi amplop berlogo PDIP di sebuah masjid di Sumenep hanya untuk menggiring opini negatif. Ia menuduh sebuah akun di media sosial bernama Partai Socmed yang jadi biang keladi.
"Anonim nih, semua kita tergiring gara-gara itu," katanya.
Menurutnya, opini yang ingin diciptakan adalah ramai-ramai tarawih ke Sumenep ada uang Rp 300 ribu. Tapi dia menyebut orang di balik akun tersebut tidak pernah berani muncul.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari