
Pantau - Eks juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie M Massardi, menyentil para lembaga survei. Dia bahkan menyebut sejumlah tokohnya seperti Saiful Mujani, Denny JA, dan Muhammad Qodary.
Menurut Adhie, Indonesia ini tidak akan merdeka jika pada masa perjuangan kemerdekaan ada orang-orang seperti mereka. Oleh karena itu, dia bersyukur saat itu tidak ada mereka.
"Alhamdulillah orang-orang model Saiful Mujani, Denny JA, Qodary dan lain-lain pollster lahir di era sekarang," tulis Adhie lewat akun twitter, @AdhieMassardi, dikutip pada Jumat (28/4/2023).
"Bayangkan jika mereka muncul tahun 1940-an. Indonesia tidak akan merdeka," lanjutnya.
Apa alasannya? Adhie pun memberikan jawaban.
"Pas Soekarno-Hatta bikin proklamasi kemerdekaan, mereka survei. Hasilnya, 85% rakyat Indonesia ikut Belanda," katanya.
Pernyataan tersebut menanggapi cuitan dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. Ia mempertanyakan kenapa lembaga-lembaga survei itu tidak melakukan survei terhadap kasus e-KTP.
"Kenapa bukan kasus e-KTP yang dijadikan objek survei? Silakan publik menilai betapa jahat atau tidak objektifnya tukang survei," kata Didu.
Menurut Adhie, Indonesia ini tidak akan merdeka jika pada masa perjuangan kemerdekaan ada orang-orang seperti mereka. Oleh karena itu, dia bersyukur saat itu tidak ada mereka.
"Alhamdulillah orang-orang model Saiful Mujani, Denny JA, Qodary dan lain-lain pollster lahir di era sekarang," tulis Adhie lewat akun twitter, @AdhieMassardi, dikutip pada Jumat (28/4/2023).
"Bayangkan jika mereka muncul tahun 1940-an. Indonesia tidak akan merdeka," lanjutnya.
Apa alasannya? Adhie pun memberikan jawaban.
"Pas Soekarno-Hatta bikin proklamasi kemerdekaan, mereka survei. Hasilnya, 85% rakyat Indonesia ikut Belanda," katanya.
Pernyataan tersebut menanggapi cuitan dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. Ia mempertanyakan kenapa lembaga-lembaga survei itu tidak melakukan survei terhadap kasus e-KTP.
"Kenapa bukan kasus e-KTP yang dijadikan objek survei? Silakan publik menilai betapa jahat atau tidak objektifnya tukang survei," kata Didu.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari