
Pantau - Pengamat politik Rocky Gerung meminta maaf lantaran pernyataannya diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga muncul sederet aksi demonstrasi di beberapa wilayah sebagai bentuk protes.
"Saya minta maaf karena peristiwa itu membuat perselisihan ini makin menjadi-jadi tuh, itu intinya tuh. Yang tentu ini berbahaya di dalam tahun-tahun politik," kata Rocky dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Rocky menduga, segala macam kepentingan bakal menunggangi kasus ini. Meski demikian, Rocky menyebut tak akan pernah berhenti menjadi pengkritik.
"Kenapa? Karena kasus ini berbagai macam kepentingan mengincar untuk mengeksploitasi itu. Tapi saya tidak akan berhenti menjadi pengkritik, itu dasarnya. Jadi sekali lagi, saya anggap aja bahwa, oke selesaikan saja kasus ini," tutur Rocky.
Rocky mengungkapkan, mendapatkan makian terhadap pernyataannya terhadap Presiden Jokowi itu. Rocky Gerung mengaku juga sempat dituduh antek asing.
"WA grup saja dimaki-maki, kalau itu biasa, saya anggap biasa, kadang kala itu akun abal-abal, 'udah liat Rock, gua gorok lu' sampai seperti itu, gimana coba? Padahal saya sendirian, saya nggak punya partai politik, dituduh antek asing segala macam, asing dari mana?" kata dia.
Menurutnya, kasus ini menimbulkan tensi politik makin terlihat. Segala hal, lanjutnya, dikaitkan dengan kasus ini.
"Jadi segala hal kemudian disodorkan di situ, dan peristiwa ini tensi politiknya atau political tone-nya makin lama makin terlihat," jelas Rocky.
Lebih lanjut, Rocky menerima kemarahan yang masyarakat terhadap dirinya. Rocky kembali menyampaikan permohonan maaf.
"Saya terima kemarahan itu, saya minta maaf karena saya buat kalian itu marah. Tetapi, sebagai orang yang bertahun-tahun berupaya menghidupkan demokrasi saya mesti terangkan, jadi mohon dimengerti. Bagi mereka yang sudah mengerti terima kasih, bagi mereka yang mungkin satu waktu akan paham 'oh itu ya beda antara pejabat publik dan pribadi dan individu'," katanya.
- Penulis :
- Khalied Malvino