
Pantau - PDIP secara resmi telah memecat Budiman Sudjatmiko sebagai kadernya. Hal ini sebagai buntut dukungannya terhadap Prabowo Subianto.
Pemecatan Budiman Sudjatmiko dibenarkan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun.
"Sidang Komite Disiplin sudah mengeluarkan rekomendasi kepada DPP sejak hari Senin," kata Komarudin saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (24/8/2023).
Nama Budiman Sudjatmiko terkenal sebagai aktivis pro demokrasi di pertengahan tahun 1990-an. Ia cukup getol mengkritik rezim otoriter di masa Orde Baru.
Pada April 1996, sejumlah intelektual muda dan aktivis mendeklarasikan Partai Rakyat Demokratik (PRD). Budiman Sudjatmiko didapuk sebagai Ketua.
Tiga bulan setelahnya, tepatnya pada 27 Juli 1996, terjadi kerusuhan akibat perebutan kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro Jakarta.
Oleh pemerintah di bawah Presiden Soeharto, Budiman dituduh terlibat karena dianggap mendalangi Mimbar Bebas selama sebulan sebelum kerusuhan terjadi.
Ia divonis bersalah dan dijatuhi hukuman selama 13 tahun penjara. Namun, Budiman hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun setelah diberi amnesti pembebasan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 10 Desember 1999.
"Publik mengenal saya ketika saya dituduh mendalangi gerakan menentang Orde Baru dan divonis dengan hukuman 13 tahun penjara. Saya bukanlah seorang pemberani, saya hanya membenci ketakutan yang saat itu mewabah seperti penyakit menular," katanya.
Setelah bebas, Budiman Sudjatmiko melanjutkan pendidikan dengan mengambil Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.
Pulang ke Tanah Air, Budiman kemudian bergabung dengan PDIP pada 2004 di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.
Karier politik Budiman juga cukup cemerlang. Pada Pemilu 2009, ia terpilih menjadi Anggota DPR dari Dapil Jawa Tengah VIII. Ia juga kembali terpilih sebagai legislator pada Pemilu 2014.
Budiman dipercaya di Komisi II DPR yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria. Ia merupakan salah satu tokoh yang memprakarsai lahirnya UU Desa.
"Selama ini yang terjadi hanyalah pembangunan di desa dan bukan pembangunan desa. Bila ini terus berlanjut, maka desa tetap akan menjadi anak tiri dalam pembangunan Indonesia," kata Budiman.
Sebagai seorang kader PDIP, Budiman Sudjatmiko juga terlibat dalam pemenangan capres Joko Widodo di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Budiman kerap menjadi juru bicara dalam acara debat dengan para pendukung Prabowo Subianto yang menjadi lawan Jokowi.
Menjelang Pilpres 2024, Budiman melakukan manuver politik dengan mendukung Prabowo Subianto, bakal capres yang diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Padahal PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.
Akibat manuver politik itu, Budiman Sudjatmiko akhirnya dipecat dari keanggotaan PDIP.
- Penulis :
- Aditya Andreas










