Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Jubir TKN Bilang Nggak Ada Indonesia Kalau Nggak Ada Bocil

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Jubir TKN Bilang Nggak Ada Indonesia Kalau Nggak Ada Bocil
Foto: Jubir TKN Fanta Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi.

Pantau - Jubir TKN Pemilih Muda Fanta HQ Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dedek Prayudi mengungkap pentingnya gerakan anak muda sepanjang sejarah perpolitikan di Indonesia.

"Anak muda itu penting dalam sejarah perpolitikan nasional. Anak muda sering banget dianggap bocil nggak tahu apa-apa, diremehkan kemampuannya, diremehkan keberaniannya atau keteguhan hatinya kadang-kadang. Tapi kita lupa kalau nggak ada kita, nggak ada bocil, nggak ada Indonesia," kata Dedek dalam acara diskusi Politik Marah-marah vs Politik Gemoy di kantor Fanta Headquarters, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

Dia menuturkan, banyak gerakan politik kerap kali diinisiasi anak muda. Gerakan tersebut mulai dari pergerakan Boedi Oetomo, Sumpah Pemuda 1928, hingga meyakinkan Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

"(Tahun) 1945 ketika orang tua dalam hal ini proklamator kita sedang bimbang untuk negosiasi dengan Jepang atau tidak, lalu siapa yang menculik mereka ke Rengasdengklok untuk dikuatkan hatinya supaya segera memproklamirkan kemerdekaan tanpa bernegosiasi dengan pihak luar manapun, anak-anak muda juga," katanya.

Di Pemilu 2024, Dedek menyebut para generasi muda punya peran signifikan. Dia mengatakan, pertama kalinya anak muda bakal menjadi mayoritas dalam daftar pemilih tetap di Pemilu 2024.

"Anak-anak muda Gen Z dan milenial itu komposisinya itu mencapai 57 persen dari daftar pemilih tetap. Ini paling dominan menentukan arah politik dan kebijakan dari bangsa besar bernama Republik Indonesia," ujar Dedek.

Dedek menuturkan, sejumlah strategi juga telah disiapkan TKN Fanta untuk menggaet ceruk suara pemilih muda. Para pemilih muda ini, kata Dedek, mengharapkan politik yang gembira.

"Anak-anak muda ini nggak suka dengan politics of fear atau politik yang menakut-nakuti, menawarkan rasa takut. Mereka kalau melihat kalau politikus pada berantem mereka jadi eneg. 'Alah lu berantem juga bukan buat gua'. Mereka menyukai politics of hope, politik yang menawarkan harapan," ujar Dedek.

Dedek melanjutkan, prinsip itu membuat TKN enggan merespons beragam fitnah yang disasarkan ke Prabowo-Gibran dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Kami tidak akan balas fitnah dengan fitnah. Kita fokus memperkenalkan paslon kita baik itu paslonnya dengan segala karakteristiknya juga dengan program-program yang termaktub dalam dokumen visi misi yang kira sebut Asta Cita," pungkas Dedek.

Penulis :
Khalied Malvino