Pantau - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman meyakini, peluang untuk menggunakan hak angket dalam mengusut dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 telah gagal.
Menurutnya, gagalnya penggunaan hak angket tersebut terjadi bersamaan dengan Rapat Paripurna ke-15 penutupan masa sidang IV pada hari ini, Kamis (4/4/2024).
"Dengan jelas, hak angket tidak terjadi. Ini sudah ditutup, kan? Alhamdulillah, hak angket tidak terlaksana," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Isu penggunaan hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam pemilu sempat muncul di DPR. Isu tersebut pertama kali diajukan oleh Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Kemudian, anggota DPR dari Fraksi PKB dan PKS menyampaikan perihal hak angket tersebut dalam rapat paripurna sebelumnya.
Sebagai respons, beberapa demonstrasi yang menuntut penggunaan hak angket tersebut dilakukan di depan kompleks DPR, Jakarta Pusat.
Namun, hingga rapat paripurna penutupan hari itu, tidak ada anggota DPR yang secara resmi mengajukan hak angket.
Di sisi lain, pihak Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud juga telah mengajukan gugatan terhadap hasil Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka berargumen bahwa terjadi kecurangan oleh Prabowo-Gibran selama proses Pemilu 2024.
Dalam petitumnya, kedua pemohon tersebut meminta majelis hakim konstitusi untuk mengadakan pemungutan suara ulang tanpa kehadiran Gibran.
- Penulis :
- Aditya Andreas
