billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

TNI Bantah Kabar Hoaks KKB Soal Korban Pendulang Emas, Tegaskan Bukan Anggota Militer

Oleh Pantau Community
SHARE   :

TNI Bantah Kabar Hoaks KKB Soal Korban Pendulang Emas, Tegaskan Bukan Anggota Militer
Foto: KKB sebarkan hoaks soal korban pendulang emas agar lepas dari tuduhan pelanggaran HAM, TNI tegaskan korban bukan anggota militer.

Pantau - Mabes TNI membantah keras klaim Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyebut bahwa korban penyerangan di Kali Silet, perbatasan Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Asmat, adalah anggota TNI yang tewas saat mendulang emas.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan hoaks yang disebarkan oleh KKB demi mengelabui publik dan melepaskan diri dari tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.

"Dia (KKB) berpura-pura bahwa itu (korban) militer. Kenapa dia bilang itu militer? Supaya dia (KKB) terlepas dari tuduhan bahwa dia (KKB) sebagai pelanggar hak asasi manusia," ujar Kristomei pada Rabu (9/4/2025).

KKB Gunakan Hoaks untuk Teror dan Intimidasi Warga

Kristomei menjelaskan bahwa penyebaran informasi palsu ini merupakan strategi propaganda yang dilakukan KKB untuk menyembunyikan kekerasan terhadap masyarakat sipil.

Selain itu, hoaks juga digunakan sebagai alat teror agar masyarakat merasa takut dan enggan beraktivitas.

"Seperti yang kemarin misalnya dia (KKB) bilang bahwa harus ada pengosongan karena kita sudah akan perang dan sebagainya gitu. Itu sifatnya intimidasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat ragu untuk kerja, ragu untuk beraktivitas, tidak mau ke kebun dan sebagainya," tambahnya.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap narasi yang disebarkan oleh KKB dan tetap beraktivitas dengan tenang serta waspada.

Sementara itu, Komandan Kodim 1715/Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo memastikan bahwa korban penyerangan di Kali Silet bukanlah anggota TNI, melainkan warga sipil yang bekerja sebagai pendulang emas.

"Korban dipastikan bukan anggota TNI sehingga apa yang dinyatakan KKB adalah berita hoaks, bohong, atau tidak benar," tegas Letkol Tommy.

Ia menyebutkan bahwa jumlah pasti korban hingga kini belum dapat dipastikan karena lokasi kejadian sangat terpencil.

Untuk mencapai lokasi tersebut dari Dekai, ibukota Yahukimo, diperlukan helikopter, sementara dari arah Kabupaten Asmat hanya bisa dijangkau dengan perahu motor melalui jalur sungai.

Penyerangan yang menewaskan warga sipil tersebut diduga dilakukan oleh kelompok KKB Yahukimo yang dipimpin oleh Elkius Kobak pada Minggu, 6 April 2025.

Penulis :
Pantau Community