Pantau - Bagansiapiapi dijuluki sebagai Kota Ikan karena dulu kota ini terkenal sebagai penghasil ikan terbanyak. Diketahui bahwa pada tahun 1928, Bagansiapiapi bahkan menjadi kota penghasil ikan terbesar kedua di dunia setelah kota Bergen di Norwegia.
Walaupun kini produksi ikan di Bagansiapiapi agak menurun, julukan Kota Ikan masih melekat pada kota ini. Bagansiapiapi merupakan salah satu kota di provinsi Riau dan telah menjadi sebuah kota modern dengan industri perikanan yang maju.
Pada 1934, diketahui Bagansiapiapi telah memiliki fasilitas pengolahan air minum, pembangkit tenaga listrik, dan unit pemadam kebakaran. Hal ini membuktikan bahwa Bagansiapiapi lebih maju dibandingkan dengan daerah-daerah lain di afdeeling Bengkalis.
Baca Juga:
Ini Daftar Lengkap Julukan Kota-kota di Indonesia, Pasti Belum pada Tahu
Jawaban Mengapa Banjarmasin Dijuluki Kota Seribu Sungai Bawah Tanah
Diketahui bahwa sebagian besar produksi perikanan di Bagansiapiapi berasal dari perikanan laut. Selain memproduksi ikan segar, Bagansiapiapi juga menghasilkan produk seperti ikan asin, ebi atau udang kering, terasi, dan olahan ikan lainnya. Industri perikanan di Bagansiapiapi pada perkembangannya telah menjadikan kota ini sebagai kota modern.
Ikan-ikan yang terdiri dari ikan basah segar, ikan atau udang kering, ikan asin atau terasi, sebanyak berton-ton telah diekspor dari Bagansiapiapi ke berbagai tempat. Diketahui bahwa dalam satu tahun, hasil tangkapan ikan di kota ini bisa mencapai 150.000 ton.
Selain itu, ekspor hasil lautnya telah berkembang menjadi salah satu pilar ekonomi rakyat sehingga membuat kota ini menduduki peringkat atas daerah-daerah penghasil ikan terbesar di dunia. Di tahun 1980-an, buku-buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah-sekolah dasar masih mencantumkan Bagansiapiapi sebagai salah satu daerah penghasil ikan terbesar di Indonesia.
Baca Juga:
Ini 5 Kota di Indonesia dengan Jumlah Penduduk Terbanyak
5 Kota di Indonesia yang Berlabel Paling Keras! Berani Tinggal di Sini?
Akan tetapi julukan Bagansiapiapi sebagai kota ikan telah memudar seiring berjalannya waktu. Faktor alam adalah yang memengaruhi kenaikan popularitas sekaligus penurunan popularitas Bagansiapiapi sebagai kota ikan. Hal ini karena pesisir sekitar Bagansiapiapi mengalami pendangkalan dan sempit oleh endapan lumpur yang dibawa air Sungai Rokan.
Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Rokan Hilir, pada tahun 2000-2003, produktivitas ikan tangkap laut mencapai angka 70.000 ton per tahun. Akan tetapi, pada tahun 2004 diketahui tinggal 32.989 ton saja. Selain itu, jumlah nelayan di kota tersebut juga turun dari sekitar 100 menjadi sekitar 40-an saja.
- Penulis :
- Latisha Asharani
