
Pantau - Viktor Gyokeres, striker andalan Sporting CP, terlibat dalam kisruh transfer yang memanas setelah sebelumnya diperkirakan akan meninggalkan klub secara bersahabat pada musim panas ini.
Situasi berubah drastis setelah munculnya badai spekulasi transfer yang melibatkan nama Gyokeres dengan sejumlah klub besar Eropa seperti Arsenal, Manchester United, Chelsea, Newcastle United, Juventus, hingga Real Madrid.
Meski diminati banyak klub elite, belum ada satu pun transfer yang terwujud hingga saat ini.
Presiden Sporting CP, Frederico Varandas, akhirnya merilis pernyataan keras yang ditujukan kepada agen Gyokeres, menanggapi laporan media bahwa klub akan bersikeras mempertahankan klausul pelepasan sebesar €100 juta.
Menurut laporan Record, hubungan antara Gyokeres dan pihak klub kini berada di titik paling panas.
Laporan tersebut mengklaim, “Gyokeres secara lisan memberi tahu klub ini dalam beberapa jam terakhir, sebagai akibat dari kontroversi seputar perjanjian yang telah ada sejak September yang sekarang ia pahami tidak dihormati.”
Laporan ini mendorong Sporting untuk mengeluarkan klarifikasi resmi guna meluruskan narasi yang berkembang.
Presiden Sporting Buka Suara: “Kami Tidak Akan Dipermainkan”
Varandas mengungkapkan bahwa dirinya baru kembali dari cuti ketika melihat beragam informasi simpang siur yang tersebar luas.
“Saya mencoba untuk mengambil cuti tiga hari, saya baru kembali kemarin. Saya melihat begitu banyak informasi dan informasi yang bertentangan sehingga adil untuk datang dan menjelaskan prosesnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pembicaraan awal dengan agen Gyokeres dimulai usai Sporting meraih gelar juara Liga Portugal pada akhir musim 2023/24.
Saat itu, tidak ada tawaran masuk, sehingga klub berasumsi bahwa Gyokeres akan tetap bertahan.
Agen Gyokeres kemudian meminta penambahan klausul dalam kontrak sang pemain dan bertemu dengan Presiden Varandas serta Direktur Olahraga Hugo Viana, namun tanpa kehadiran Gyokeres sendiri.
Salah satu kekhawatiran utama agen adalah mengenai klausul pelepasan sebesar €100 juta.
Menanggapi hal itu, Varandas menyatakan, “Dan apa yang disepakati? Bahwa Sporting tidak akan menuntut klausul pelepasan sekarang. Karena satu alasan: ia akan berusia 27 tahun, dan tidak ada pemain yang meninggalkan Portugal pada usia 27 tahun dengan harga €100 atau €90 juta.”
Agen juga mengusulkan harga jual tertentu, namun Varandas menolak menetapkan angka pasti.
“Saya mengatakan kalimat ini: 'Tidak ada gunanya kami menetapkan harga karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi dalam waktu satu tahun. Saya tidak tahu apakah harganya €40, €60, atau €80 juta. Yang dapat saya jamin adalah saya tidak akan meminta €100 juta.'”
Setelah pertemuan tersebut, Varandas mengaku tidak lagi berbicara dengan agen maupun Gyokeres terkait kepergian atau penetapan harga.
“Saya ingin menegaskan satu hal: Sporting memiliki akal sehat dan menepati janjinya,” tegasnya.
Varandas juga menyoroti kontribusi besar Gyokeres di lapangan, “Gyokeres mencetak 63 gol dan 10 assist. Penampilan yang fantastis. Pastinya, salah satu pemain terbaik yang pernah menginjakkan kaki di tanah Portugal. Dan Sporting tidak akan menuntut klausul tersebut.”
Namun, ia menegaskan bahwa klub tidak akan tunduk pada tekanan eksternal.
“Sporting tidak akan menerima pemerasan dan hinaan,” tegas Varandas, sembari menambahkan bahwa tawaran sebesar €60 juta ditambah €10 juta bonus tidak akan diterima.
Hingga kini, belum ada proposal resmi yang masuk untuk mendatangkan Gyokeres, dan persoalan yang berkembang lebih mengarah pada konflik antara pihak klub dengan agen sang pemain, bukan dengan Gyokeres secara langsung.
Meskipun demikian, ketegangan antara kedua belah pihak kian meningkat, dan masa depan Gyokeres di Sporting CP kini berada di ujung tanduk.
- Penulis :
- Leon Weldrick