
Pantau - Kedatangan Joan Garcia ke Barcelona menimbulkan spekulasi besar mengenai masa depan Marc-André ter Stegen, menyusul pernyataan tegas Direktur Olahraga Deco Souza bahwa keputusan transfer bukan untuk menyenangkan pemain, melainkan demi kepentingan tim.
Joan Garcia Datang, Persaingan di Posisi Kiper Memanas
Barcelona resmi merekrut Joan Garcia dari Espanyol dengan mahar 25 juta euro dan kontrak enam musim.
Kiper berusia 23 tahun itu langsung masuk ke skuad utama, menambah jumlah penjaga gawang menjadi empat di bawah asuhan pelatih Hansi Flick.
Musim lalu, posisi utama di bawah mistar sempat diisi oleh Ter Stegen sebelum ia mengalami cedera tendon patela yang membuatnya absen selama tujuh bulan.
Inaki Pena menggantikan perannya sementara, namun tidak sepenuhnya meyakinkan manajemen.
Barcelona kemudian mendatangkan Wojciech Szczesny yang tampil luar biasa dan berkontribusi besar dalam membawa tim meraih treble domestik serta nyaris lolos ke final Liga Champions.
Saat ini, Szczesny dan Ter Stegen sama-sama berusia di atas 30 tahun.
Situasi tersebut membuat Barcelona merasa perlu mengamankan kiper muda potensial untuk jangka panjang.
Joan Garcia pun disebut-sebut bakal menjadi kiper masa depan klub, bahkan dikabarkan langsung masuk ke dalam hierarki pilihan di atas Ter Stegen.
Sementara itu, Inaki Pena dilaporkan akan dilepas musim panas ini.
Deco: "Ini Tentang Tim, Bukan Pemain"
Dalam konferensi pers, Direktur Olahraga Deco Souza menjelaskan bahwa perekrutan Joan Garcia dilakukan atas pertimbangan teknis dan masa depan klub, bukan untuk menyenangkan individu tertentu.
“Saya tidak perlu berbicara dengannya (Ter Stegen). Kewajiban saya adalah membuat tim terbaik untuk pelatih. Ini bukan tanggung jawab saya,” tegas Deco.
Ia menegaskan bahwa semua pemain memulai dari nol dan pelatihlah yang akan menentukan siapa yang bermain.
“Tidak ada kontrak yang mengatakan Anda akan bermain apa pun yang terjadi. Mulai sekarang, pelatihlah yang membuat keputusan, dan setiap pemain memiliki ambisinya sendiri,” lanjutnya.
Deco menyebut perekrutan Joan Garcia sebagai langkah strategis seperti yang dilakukan klub-klub besar lainnya.
“Kami memiliki harapan tertentu untuk Joan yang kemudian harus dipenuhi. Semua orang memulai dari awal. Manajerlah yang harus memutuskan,” ujarnya.
Ia mencontohkan bagaimana Liverpool tetap merekrut Giorgi Mamardashvili meski sudah memiliki Alisson Becker.
“Lihat saja Liverpool. Mereka punya Alisson, 32 tahun, dan mereka merekrut salah satu pemain terbaik di La Liga, (Giorgi) Mamardashvili, yang berusia 24 tahun,” tutup Deco.
Dengan situasi ini, masa depan Ter Stegen di Barcelona tampak semakin tidak pasti, dan keputusan akhir ada di tangan Hansi Flick.
- Penulis :
- Balian Godfrey