
Pantau - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menargetkan peningkatan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia sebagai langkah penting untuk mendukung pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI), khususnya dengan menyasar desa-desa yang belum memiliki akses internet.
Sekitar 2.300 desa di Indonesia hingga kini masih belum terjangkau jaringan internet, berdasarkan data terbaru dari Kemkomdigi.
"Kami sedang mencocokkan daerah-daerah mana saja yang belum terkoneksi, karena itu menjadi penting", ungkap Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat memberikan sambutan dalam acara Kumparan AI for Indonesia di Jakarta, Kamis.
Lelang Frekuensi Radio untuk Internet Murah dan Cepat
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kemkomdigi telah menyelesaikan proses lelang seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz.
Lelang ini ditujukan untuk mendorong penyediaan layanan akses internet nirkabel berkecepatan tinggi dengan biaya yang terjangkau bagi masyarakat, terutama di wilayah perdesaan.
"Memang kalau dalam tahun ini kita belum terlalu terasa pembangunannya, tapi tahun 2026 harusnya sudah cukup terasa", ujar Meutya.
Kemkomdigi juga tengah merencanakan lelang seleksi pengguna pita frekuensi 2,6 GHz guna memperluas jangkauan dan kualitas layanan 5G di Indonesia.
Pembangunan BTS dan Dukungan Operator Telekomunikasi
Di samping pelelangan frekuensi, pemerintah juga mendorong pembangunan lebih banyak Base Transceiver Station (BTS) atau stasiun pemancar untuk memperkuat jaringan telekomunikasi.
Pembangunan BTS ini akan dilakukan bekerja sama dengan operator penyedia layanan telekomunikasi seluler agar pemerataan konektivitas dapat segera terwujud.
Meutya menegaskan bahwa infrastruktur konektivitas menjadi pondasi penting dalam mendukung pemanfaatan AI dan transformasi digital nasional.
- Penulis :
- Shila Glorya