Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

Konferensi RSPO Serukan Akselerasi Transformasi Minyak Sawit Berkelanjutan dengan Fokus pada Petani Kecil dan Inovasi Teknolo

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Konferensi RSPO Serukan Akselerasi Transformasi Minyak Sawit Berkelanjutan dengan Fokus pada Petani Kecil dan Inovasi Teknolo
Foto: (Sumber: RSPO CEO Joseph D'Cruz giving the opening remarks at RT2025.)

Pantau - Konferensi Tahunan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RT2025) menyerukan percepatan transformasi industri kelapa sawit berkelanjutan melalui berbagai solusi strategis, seperti pembiayaan petani kecil, regenerasi ekosistem, dan inovasi rantai pasok.

RSPO mendorong peningkatan penggunaan teknologi dan pendekatan ilmiah guna meningkatkan kualitas, produktivitas, serta keberlanjutan sektor minyak sawit global.

Para ahli menekankan pentingnya pemanfaatan data, digitalisasi, dan due diligence sebagai upaya memperkuat ketahanan perdagangan dan keadilan bagi petani kecil.

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Arif Havas Oegroseno menyampaikan bahwa keseimbangan antara lingkungan, keadilan sosial, dan pembangunan ekonomi adalah kunci dalam menciptakan sistem yang inklusif.

"Meskipun dunia terbentuk oleh kawasan, blok perdagangan, dan batas-batas negara, keberlanjutan itu bersifat universal, begitu juga standarnya. Keberlanjutan akan semakin kuat ketika semua pihak disertakan," ungkapnya.

Implementasi Teknologi dan Dukungan Petani Kecil Jadi Sorotan

Dr. Ravigadevi Sambanthamurthi mengingatkan bahwa hambatan utama bukanlah kurangnya inovasi, melainkan implementasi teknologi secara luas.

"Sains telah menghadirkan berbagai terobosan dari pengujian DNA untuk kualitas benih hingga pemanfaatan biomassa dalam ekonomi sirkular. Tantangan terbesar kita bukan lagi inovasi, tetapi implementasi," ujarnya.

Petani kecil, yang mengelola sekitar 40% total lahan perkebunan, menjadi pusat perhatian konferensi karena masih menghadapi keterbatasan akses pasar, pembiayaan, dan perubahan kebijakan tarif.

"Petani kecil telah bekerja keras untuk menunjukkan bahwa mereka mampu berproduksi secara berkelanjutan, membuktikan komitmen mereka melalui upaya memperoleh Sertifikasi RSPO," demikian pernyataan dalam forum.

"Namun, mereka kini menanggung beban yang semakin berat seiring berkurangnya dukungan. Inklusi mereka dalam rantai pasok minyak sawit berkelanjutan adalah hal yang sangat penting untuk mentransformasi sektor ini," tegas para pemangku kepentingan.

Pedro Seijas Cárdenas menambahkan, "Setiap kredit yang terjual, setiap hektare yang tersertifikasi, dan setiap komunitas yang diperkuat adalah pengingat bahwa minyak sawit berkelanjutan tidak dibangun di ruang rapat, melainkan di tanah, di bawah matahari, di tangan mereka yang menanam harapan."

Selama 2024, tercatat 284.188 Kredit Petani Kecil Independen senilai USD 6,5 juta telah dibeli, memberikan manfaat langsung kepada 116 kelompok petani bersertifikat.

Nota Kesepahaman ditandatangani antara NASH Malaysia, Asia School of Business (ASB), dan RSPO untuk mendukung pengembangan kapasitas petani kecil dan akses mereka ke pasar internasional berkelanjutan.

Ekspansi Global dan Perubahan Paradigma Keberlanjutan

RSPO melaporkan sertifikasi telah mencakup 5,1 juta hektare di 24 negara, termasuk ekspansi ke São Tomé and Príncipe serta Sri Lanka.

Sebanyak 425.597 hektare lahan dikonservasi di bawah skema RSPO, termasuk 29.469 hektare kawasan riparian.

D'Cruz menegaskan bahwa keberlanjutan tidak lagi cukup diukur melalui sertifikat atau luas lahan, tetapi juga harus mencerminkan dampak nyata di lapangan.

"Meskipun sertifikasi merupakan pencapaian penting, itu hanyalah bagian dari perjalanan keberlanjutan. Dunia kini bergerak melampaui pengukuran dampak berdasarkan sertifikat dan luas hektar tersertifikasi. Kita juga harus menunjukkan keberhasilan melalui komunitas yang tangguh, hutan yang terlindungi, dan petani yang berdaya. Kita sedang bergeser dari 'ekonomi lencana' menuju dunia yang mengutamakan hasil yang terukur dan dampak berbasis bukti," jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya edukasi global, RSPO menandatangani Nota Kesepahaman dengan Nanjing Hongshan Forest Zoo untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesadaran mengenai minyak sawit berkelanjutan di Tiongkok.

RT2025 juga memperkenalkan segmen YOUth @RT2025 yang menghadirkan lebih dari 20 delegasi muda dalam dialog keberlanjutan.

RSPO Excellence Awards diberikan dalam lima kategori, yaitu PT Dharma Satya Nusantara (Conservation Leadership), Perkumpulan Petani Mitra Harapan (Smallholder Award), Lestari Capital (Innovation), Wild Asia Group Scheme (Communicating for Good), dan AAA Oils & Fats (Shared Responsibility).

RSPO merupakan organisasi nirlaba internasional yang berdiri sejak 2004 dan berkantor pusat di Malaysia dan Indonesia, serta memiliki kantor perwakilan di Tiongkok, Kolombia, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan