
Pantau.com - Boeing secara resmi kehilangan gelarnya sebagai produsen pesawat terbesar di dunia. Pasalnya, Boeing terus menerus kehilangan order pemesanan pesawat akibat imbas kasus 737 max.
Seperti diberitakan Business Insider, Rabu (15/1/2020), angka penjualan dan pengiriman Boeing menunjukkan bahwa Boeing kehilangan pesanan atau pembatalan sebanyak 87 pesanan pesawat komersial selama 2019. Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan selama periode 2018.
Boeing hanya dapat mengirimkan 380 pesawat komersialnya pada 2019, ini merupakan terkecil sejak 2007. Ini terjadi menyusul kecelakaan fatal yang menjadi akar persoalan, Boeing gagal mengirimkan pesanan pesawat 737 Max-nya, alhasil sebanyak 400 pesawat masih tersimpan rapi di tempat penyimpanannya.
Baca juga: CEO Boeing Dicopot
Praktis hingga saat ini, Boeing hanya memiliki 32 pesanan untuk pesawat model 737 Max. Sementara itu, kompetitornya Airbus mencatat 768 pesawat pesanan untuh tahun ini.
Angka itu semakin kontras melihat kondisi terpuruk yang dialami Boeing. FYI, pada 2018 silam, Boeing berhasil menggengam setidaknya 7.482 pesanan untuk pesawatnya yang kemudian dapat memastikan produksi dan pengiriman stabil selama sekitar 10 tahun.
Lantas kinerja buruk Boeing ini memberi dampak besar pada seluruh sektor manufaktur. Boeing adalah eksportir terbesar di Amerika Serikat dan memiliki rantai pasokan global yang kuat untuk komponen pesawat.
Baca juga: Boeing Klaim 737 MAX Kembali Layani Penerbangan Komersil Januari Mendatang
Pesawat 737 max milik Boeing ini telah dilarang terbang sejak Maret lalu. Desain pesawat Boeing yang terkesan tergesa-gesa dan dinilai hanya fokus pada keuntungan jangka pendek dibandingkan keselamatan dan kualitas, membuat produksi pesawat 737 Max Boeing kini berada dalam pengawasan ketat.
Kini, mendapatkan persetujuan regulator untuk pesawatnya dapat kembali mengudara adalah prioritas CEO baru Boeing David Calhoun. "Kami akan menyelesaikannya, dan kami akan menyelesaikannya dengan benar," tulis David kepada karyawannya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta