
Pantau.com - Pemerintah terus berupaya memulihkan ekonomi karena dampak pandemi virus Korona. Saat ini hanya tinggal 1,5 bulan untuk mengejar ketertinggalan pada kuartal III-2020 untuk mencegah terjadinya resesi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembukaan ekonomi sudah menunjukkan perbaikan. Namun meningkatnya kasus COVID-19 membuat kondisi ekonomi Indonesia mengalami kerapuhan dan datar.
"Kita harap titik balik dari pemburukan di April-Mei, dari sisi kegiatan ekonomi dari perpajakan sudah terlihat, perdagangan besar, itu sudah menunjukkan positif, kuartal III tantangan menjaga momentum pembalikan, Juli menunjukkan signal mix, ada yang pembalikan terus berlangsung dan di sisi lain flat lagi," ujar Sri Mulyani dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (28/8/2020).
Baca juga: Sri Mulyani Prediksi Banyak Sengketa Bisnis Terjadi Akibat Pandemi COVID-19
Ia melanjutkan, seluruh negara juga mengalami hal yang sama untuk menangani COVID-19 di berbagai sektor, termasuk kesehatan sosial dan ekonomi. Apalagi saat ini terjadi gelombang kedua yang mana juga menentukan kondisi ekonomi dunia termasuk di Indonesia.
"Situasi ini faktor utama penentu melemah emang sudah kontraksi sepanjang tahun dan tahun ini masih akan terus terjadi," jelasnya.
Sri Mulyani juga terus mempercepat penyerapan belanja pemerintah di 1,5 bulan sisa pada kuartal III-2020. "Di Agustus ini, kalau akselerasi belanja dan konfiden konsumen pulih khususnya kelompok menengah atas, kalau kontraksi investasi lebih kecil dan konsumsi bisa mendekati netral, maka kita berharap kuartal III bisa," pungkasnya.
Baca juga: Subsidi Bunga KUR Super Mikro Butuhkan Anggaran Rp760 Miliar
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta