
Pantau.com - Sinergitas dan kerja sama antar lembaga menjadi kunci untuk peningkatan ekspor hasil kelautan dan perikanan. Sebagai bentuk penguatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BIKPM) terus berupaya meningkatkan koordinasi sekaligus membuka peluang kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor kelautan dan perikanan.
"Adanya kerja sama diharapkan dapat meningkatkan peran BKIPM di daerah terutama dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan daerah," terang Sekretaris BKIPM, Hari Maryadi saat membuka webinar bertajuk "Sinergitas dan Kerjasama Antarlembaga, Dukung Sektor Kelautan dan Perikanan Makin Maju", Kamis 10 September 2020.
Hari mengungkapkan terdapat tiga azas yang harus dipegang oleh BKIPM dalam melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga. Ketiganya ialah ketertiban, penyerasian, seragam dan sesuai.
Baca juga: Menteri Edhy Prabowo Diharapkan Segera Sehat Kembali
Selain itu, kerja sama dengan berbagai lembaga harus dalam semangat sinergitas sekaligus menyingkirkan ego sektoral.
"Kita sama-sama tingkatkan peran seluruh stakeholder dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi sektor kelautan dan perikanan," sambungnya.
Selain membuka peluang kerja sama, sebelumnya BKIPM juga membekali jajarannya dengan pengetahuan serta kemampuan untuk bernegosiasi atau berdiplomasi di forum internasional. Hal tersebut sangat penting agar substansi teknis dapat tersampaikan dan meningkatkan posisi tawar Indonesia, khususnya di forum internasional.
Sebagai informasi, kinerja sektor perikanan di semester 1 tahun 2020 menunjukkan grafik yang menggembirakan, seperti kenaikan nilai ekspor tercatat 6,9 persen atau senilai USD 2,4 milyar dibanding periode yang sama di tahun 2019. Sedangkan nilai impor semester I Tahun 2020 sebesar USD 0,2 milyar atau turun 5,9% dibanding periode yang sama di tahun 2019.
Baca juga: KKP Lirik Kuda Laut Sebagai Salah Satu Unggulan Ekspor
Neraca perdagangan sektor kelautan dan perikanan semester I tahun 2020 surplus USD 2,2 milyar atau naik 8,3 persen dibanding semester I tahun 2019.
Saat ini, hasil perikanan Indonesia telah diterima di 158 negara di dunia. Salah satu pasar terbesar ekspor hasil perikanan Indonesia adalah Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Sejumlah 664 Unit Pengolahan Ikan (UPI) telah terdaftar sebagai eksportir di RRT. Berdasarkan data dari China Custom Data, Indonesia menduduki peringkat ke-4 negara eksportir hasil perikanan tertinggi ke Tiongkok pada periode Januari-Mei 2020.
"Saat ini Tiongkok mulai recovery dari resesi dan terbuka lebar peluang pasarnya," pungkas Hari.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta