Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kemenko PMK Dorong Kolaborasi Pentahelix untuk Satuan Pendidikan Aman Bencana

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Kemenko PMK Dorong Kolaborasi Pentahelix untuk Satuan Pendidikan Aman Bencana

Pantau.com - Bencana yang terjadi di Indonesia telah berdampak serius pada penyelenggaraan layanan pendidikan. Dampak buruk seperti kerusakan sarana prasarana satuan pendidikan, fungsi layanan pendidikan dan sebagainya secara nyata mengganggu proses pembelajaran dan pelayanan pendidikan. 

Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana (P2WPB) Kemenko PMK, Dody Usodo Hargo, menyampaikan bahwa dari data kajian risiko bencana tahun 2015 menyatakan lebih dari 75 persen sekolah telah dibangun di daerah rawan bencana, dan lebih dari 45 juta peserta didik berada di daerah berisiko. Sementara saat ini Program SPAB baru mencapai 5 persen dari seluruh satuan pendidikan.

Baca juga: Menko PMK: Tidak Semua Orang di Indonesia akan Divaksin COVID-19

Hal itu disampaikan Dody saat menjadi keynote Speaker dalam Webinar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Webinar ini dihadiri oleh perwakilan BNPB, Kemendikbud, KemenPUPR, Kemenag, Kemendagri, serta perwakilan dari BPBD, dan Perwakilan Konsorsium Pendidikan Bencana. 

“Selain bencana alam, sekarang ini terjadi pula pandemi COVID-19 yang mengganggu keberlangsungan pendidikan bagi 60 juta lebih perserta didik yang harus melakukan pembelajaran jarak jauh sejak bulan Maret 2020. Hal ini menunjukkan pentingnya program Satuan Pendidikan Aman Bencana,” ujar Dody dalam Webinar yang diselenggarakan oleh BNPB, Jumat (19/2/2021).

Berbagai isu terkait perlindungan kepada satuan pendidikan dalam situasi bencana dikemukakan dalam webinar tersebut, diantaranya yakni fokus pembangunan struktur bangunan sekolah tahan bencana, sinkronisasi penerapan SPAB di pusat dan daerah untuk pemerataan program implementasi nasional.

Selanjutnya, peningkatan kapasitas guru dan komitmen kepala sekolah secara jangka pendek dan jangka panjang melalui pelatihan dan pengembangan, peran media untuk memudahkan mendapatkan informasi agar risiko bencana dapat ditekan, dan pengalokasian anggaran darurat untuk belanja tidak terduga.

Baca juga: Terawan Bikin Vaksin Nusantara, Menko PMK: Kalau Metodenya Masuk Akal Ya Bisa

Berkaitan dengan hal tersebut, Dody menyampaikan bahwa Pentahelix memiliki peranan strategis dalam implementasi SPAB ini. Pemerintah, akademisi, swasta, media, dan masyarakat harus dilibatkan secara aktif.

“Saya mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi bersama mewujudkan satuan pendidikan yang mampu memberikan perlindungan dan keselamatan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari risiko bencana, serta memastikan keberlangsungan layanan pendidikan di masa darurat dan pascabencana,” katanya.

rn
Penulis :
Noor Pratiwi