Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kering Penumpang, Bos Garuda Bisiki Ini ke Jubir Presiden

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Kering Penumpang, Bos Garuda Bisiki Ini ke Jubir Presiden

Pantau.com - Melihat kinerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di tengah wabah virus COVID-19 begitu hancur. Tak ayal, pendapatan emiten GIAA ini turun hingga 90% karena minimnya penumpang.

Pihak Garuda Indonesia tak diam, sudah berbagai langkah penyelamatan dilakukan agar tetap bertahan. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra meminta agar Presiden Joko Widodo melakukan perjalanan dinas menggunakan Garuda Indonesia.

Baca juga: 400 Karyawan Pilih Pensiun Dini, Dirut Garuda: Alhamdulillah

Permintaan Bos Garuda itu disampaikan kepada juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, ketika mengadakan live di instagram pada Rabu 29 Juli 2020 malam.

"Pak Fadjroel kan jubirnya Presiden, tolong lah Pak Fadjroel bisik ke Presiden supaya melakukan perjalanan dinas, ke Bali, Lombok, atau ke mana gitu" tutur Irfan.

Tak hanya ke Kepala Negara, Irfan juga meminta agar Kementerian Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan sejumlah Kementerian Kabinet Indonesia Maju untuk melakukan perjalan dinas ke sejumlah daerah di Indonesia. "Coba bisik juga ke Menkeu dan Kementerian lain, biar buat perjalanan dinas," tambahnya.

Mendengar pernyataan tersebut, Fadjroel mengatakan bahwa Presiden Jokowi lebih banyak melakukan kegiatan dan pertemuan secara daring. Ia menimpali jika dirinya akan tetap terbang bersama Garuda, karena di masa new normal Garuda merupakan salah satu maskapai penerbagan yang ketat menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Dirut: Yang Bisa Selamatkan Garuda Hanya Penumpang

Untuk diketahui, Garuda tengah melakukan sejumlah upaya efisiensi untuk membenahi keuangan perusahaan yang tengah tertekan akibat pandemi. Bahkan, perusahaan plat merah itu melakukan strategi efisiensi dengan fokus pada bisnis kargo selain tetap memaksimalkan upaya untuk meningkatkan penumpang di masa new normal hingga kondisi benar-benar pulih.

Sekadar tambahan, Garuda sudah memperoleh dana talangan sebesar Rp8,5 triliun dari pemerintah yang bisa digunakan sebagai modal kerja. Pinjaman akan disalurkan melalui lembaga penjamin dengan tenor pengembalian tiga tahun.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta