
Pantau.com - Pertamina EP pada tahun 2019 mencatatkan realisasi lifting minyak sebesar 96,7 persen dari target yang dicanangkan pada APBN.
Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, di Jakarta, Selasa (4/2/2020), menjelaskan realisasi lifting minyak pada 2019 sebesar 82 barel per hari. Sedangkan, untuk relisasi lifting gas tercatat sebesar 92,5 persen atau 749 MMSCFD. Dalam pemaparannya, kendala tidak tercapainya target 100 persen adalah tidak terserapnya seluruh produksi gas.
"Terkait penyerapan adalah misalnya di Mantindok dan Donggi, LNG spot turun, maka produksi kita turun dalam empat bulan terakhir dari Agustus jadi tinggal 30 persennya. Bukan karena produksi," katanya.
Baca juga: Kementerian ESDM-Pertamina Tuntaskan Survei di Blok Matindok
Lebih lanjut, Nanang menjelaskan capaian lainnya pada 2019 adalah mampu membukukan pendapatan sebesar 3,5 miliar dolar setara Rp 49,9 triliun, sedangkan target perusahaan adalah 3,8 miliar dolar.
Sedangkan untuk belanja modal di tahun 2019, perusahaan membukukan sebesar 1,8 miliar dolar. Kali ini, belanja modal lebih efisien dari target yang dipasang perusahaan yaitu sebesar 1,9 miliar dolar.
Komisi VII DPR memanggil Presiden Direktur Pertamina EP dan Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk membahas strategi masa depan eksplorasi migas di Indonesia.
"Kita ingin mendengar bagaimana capaian eksplorasi migas Indonesia," kata Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto saat membuka Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Baca juga: Pertamina EP Target Produksi 85.000 Barel Minyak pada 2020
Sugeng yang berasal dari Fraksi Nasdem mempersilakan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Meidawati dan Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf memperkenalkan jajaran direksinya.
RDP dimulai sekitar pukul 13.35 wib, rapat antara DPR dan Pertamina EP beserta PHE tersebut membahas mengenai capaian eksplorasi migas dan rencana dari korporasi dalam kegiatan memburu minyak ke depannya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta