
Pantau.com - Harga minyak dunia turun lebih dari USD1 per barel pada perdagangan Kamis 26 Maret 2020. Pembatasan traveling akibat virus Korona memangkas permintaan bahan bakar global.
Kepala Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, permintaan minyak di seluruh dunia bisa turun sebanyak 20 juta barel per hari atau 20 persen dari total permintaan. Pasalnya, 3 miliar orang saat ini berada di rumah karena wabah COVID-19.
Baca juga: Minyak Dunia Anjlok, Pertamax Cs Berpotensi Turun Harga
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) CLc1 berjangka menetap di USD22,60 per barel, jatuh USD1,89 atau 7,7 persen. Minyak mentah Brent LCOc1 berjangka berakhir di USD26,34 per barel, turun USD1,05 atau 3,8 persen. Kedua kontrak turun sekitar 60 persen tahun ini.
Guncangan ganda pandemi virus Korona dan lonjakan pasokan dari Arab Saudi dan Rusia, setelah kedua negara gagal mencapai kesepakatan untuk membatasi pasokan telah mengguncang pasar minyak mentah.
"Dengan permintaan turun 20 persen atau lebih secara global, dua produksi Arab Saudi dan Rusia perlu dihentikan untuk menyeimbangkan pasar," kata Mitra di Again Capital John Kilduff di New York, dilansir dari Reuters, Jumat (27/3/2020).
Baca juga: Gubernur BI Buka Suara Soal Anjloknya Minyak Dunia
Untuk diketahui, Departemen Energi AS membatalkan rencana untuk membeli minyak mentah domestik untuk Strategic Petroleum Reserve (SPR) setelah dana tidak dimasukkan dalam paket stimulus yang lebih luas.
Runtuhnya pakta pasokan-potong antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen lain yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal sebagai OPEC +, akan meningkatkan pasokan minyak, dengan Arab Saudi berencana untuk mengirim lebih dari 10 juta barel per hari mulai Mei.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta