
Pantau - Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi memberi kesaksian tentang Brigadir Yosua Hutabarat sempat hendak mengangkat dirinya dua kali. Diketahui, saat itu Putri mengaku sedang sakit dan hendak dibawa ke kamar tidurnya.
Momen Yosua hendak mengangkat Putri ini terjadi di rumah Magelang pada 4 Juli 2022 atau empat hari sebelum Yosua tewas ditembak Bharada Richard Eliezer.
Mulanya, hakim ketua Wahyu Iman Santoso mencecar saksi Putri tentang para ajudannya pada 4 Juli 2022. Pengakuan Putri ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (12/12/2022).
Baca juga: Pengakuan Putri Sambo soal Foto Brigadir Josua sedang Menyetrika Pakaian
"Habis makan siang saya antarkan anak nomor tiga bersama suami, Dek Susi dan Dek Yosua. Tiba di sekolahnya kami antarkan sampai masuk asrama, selanjutnya Pak FS bersama Dek Daden selaku adc berangkat ke Semarang karena akan hadiri HUT Bhayangkara esok harinya sedangkan saya bersama Susi, Richard, Yosua kembali ke rumah Magelang," ujar Putri.
Lalu hakim bertanya apakah mereka terus berada di rumah hingga malam. Menurut Putri, dirinya sedang sakit dan hanya beristirahat sambil menonton televisi.
"Nggak pergi karena saya sakit terus saya istirahat di ruang TV sambil duduk selonjoran," ujarnya.
Putri lalu menyebut Yosua hendak mengangkat dirinya saat itu. Putri mengatakan saat itu dirinya menolak diangkat oleh Yosua.
Baca juga: Putri Sambo Bantah Keliling Kemang Cari Seseorang sambil Bawa Senjata Api
"Terus Dek Yosua mau angkat saya dua kali. Pada saat dia angkat pertama kali saya bilang 'Dek Yosua jangan, nanti kalau sudah saya akan naik ke atas'. Lalu KM (Kuat Ma'ruf) tegur Yosua karena saya nggak berkenan diangkat, lalu kedua kalinya Dek Yosua mau angkat lagi namun saya bilang ke Richard 'Jangan dek, nanti kalau saya sudah kuat saya naik ke atas'. Selanjutnya saya didampingi Kuat dan Susi setelah enakan saya naik ke atas, dan saya ditemani Susi ke atas," tuturnya.
Putri mengatakan dirinya sering pusing. Menurutnya, sakit kerap muncul sejak 2019.
"Saya pusing, saya suka pusing, sejak 2019 saya pernah jatuh," ujar Putri Candrawathi.
Momen Yosua hendak mengangkat Putri ini terjadi di rumah Magelang pada 4 Juli 2022 atau empat hari sebelum Yosua tewas ditembak Bharada Richard Eliezer.
Mulanya, hakim ketua Wahyu Iman Santoso mencecar saksi Putri tentang para ajudannya pada 4 Juli 2022. Pengakuan Putri ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (12/12/2022).
Baca juga: Pengakuan Putri Sambo soal Foto Brigadir Josua sedang Menyetrika Pakaian
"Habis makan siang saya antarkan anak nomor tiga bersama suami, Dek Susi dan Dek Yosua. Tiba di sekolahnya kami antarkan sampai masuk asrama, selanjutnya Pak FS bersama Dek Daden selaku adc berangkat ke Semarang karena akan hadiri HUT Bhayangkara esok harinya sedangkan saya bersama Susi, Richard, Yosua kembali ke rumah Magelang," ujar Putri.
Lalu hakim bertanya apakah mereka terus berada di rumah hingga malam. Menurut Putri, dirinya sedang sakit dan hanya beristirahat sambil menonton televisi.
"Nggak pergi karena saya sakit terus saya istirahat di ruang TV sambil duduk selonjoran," ujarnya.
Putri lalu menyebut Yosua hendak mengangkat dirinya saat itu. Putri mengatakan saat itu dirinya menolak diangkat oleh Yosua.
Baca juga: Putri Sambo Bantah Keliling Kemang Cari Seseorang sambil Bawa Senjata Api
"Terus Dek Yosua mau angkat saya dua kali. Pada saat dia angkat pertama kali saya bilang 'Dek Yosua jangan, nanti kalau sudah saya akan naik ke atas'. Lalu KM (Kuat Ma'ruf) tegur Yosua karena saya nggak berkenan diangkat, lalu kedua kalinya Dek Yosua mau angkat lagi namun saya bilang ke Richard 'Jangan dek, nanti kalau saya sudah kuat saya naik ke atas'. Selanjutnya saya didampingi Kuat dan Susi setelah enakan saya naik ke atas, dan saya ditemani Susi ke atas," tuturnya.
Putri mengatakan dirinya sering pusing. Menurutnya, sakit kerap muncul sejak 2019.
"Saya pusing, saya suka pusing, sejak 2019 saya pernah jatuh," ujar Putri Candrawathi.
- Penulis :
- khaliedmalvino