Pantau - Sejumlah tokoh turut memberikan dukungan terhadap Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti.
Salah satunya, tampak mantan penyidik KPK Novel Baswedan yang turut hadir mengikuti sidang di Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim).
Baca Juga: Jaksa Baca Dakwaan Haris Azhar, Sebar Hoaks Cemarkan Nama Baik ‘Lord’ Luhut
Novel hadir di ruang sidang dengan mengenakan kemeja coklat dan duduk di barisan belakang sidang. Ia tak memberi komentar apapun kepada awak media.
Kehadiran Novel juga diikuti mantan pimpinan KPK, Bambang Widjojanto yang duduk bersebelahan dengannya mengenakan kemeja biru.
Sebagai informasi, Haris dan Fatia menjadi terdakwa atas kasus dugaan pencemaran nama baik dan tuntutan UU ITE yang dilaporkan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Ngeyelnya Haris Azhar di Sidang Perdana, Bikin Hadirin Riuh
Hal ini bermula dari konten mereka di akun YouTube yang mengulas tentang dugaan keterlibatan Luhut dalam bisnis tambang di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Haris dan Fatia dituntut Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang ITE, Pasal 14 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946, Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946, dan Pasal 310 KUHP. Terhadap 4 pasal tersebut di juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP.
Salah satunya, tampak mantan penyidik KPK Novel Baswedan yang turut hadir mengikuti sidang di Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim).
Baca Juga: Jaksa Baca Dakwaan Haris Azhar, Sebar Hoaks Cemarkan Nama Baik ‘Lord’ Luhut
Novel hadir di ruang sidang dengan mengenakan kemeja coklat dan duduk di barisan belakang sidang. Ia tak memberi komentar apapun kepada awak media.
Kehadiran Novel juga diikuti mantan pimpinan KPK, Bambang Widjojanto yang duduk bersebelahan dengannya mengenakan kemeja biru.
Sebagai informasi, Haris dan Fatia menjadi terdakwa atas kasus dugaan pencemaran nama baik dan tuntutan UU ITE yang dilaporkan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Ngeyelnya Haris Azhar di Sidang Perdana, Bikin Hadirin Riuh
Hal ini bermula dari konten mereka di akun YouTube yang mengulas tentang dugaan keterlibatan Luhut dalam bisnis tambang di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Haris dan Fatia dituntut Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 ayat 3 Undang-Undang ITE, Pasal 14 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946, Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946, dan Pasal 310 KUHP. Terhadap 4 pasal tersebut di juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP.
- Penulis :
- Aditya Andreas
