Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Ingatkan Potensi Tsunami, BPBD Lumajang Minta Warga Tidak Panik dan Waspada

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

BMKG Ingatkan Potensi Tsunami, BPBD Lumajang Minta Warga Tidak Panik dan Waspada

Pantau.comKepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Indra Wibowo mengimbau warga tidak panik terhadap informasi yang beredar dari BMKG, namun tetap waspada terhadap potensi bencana tsunami di pesisir selatan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Kami meminta agar masyarakat tidak serta merta panik mendengar informasi tersebut. Bencana alam pasti terjadi, tapi kapan waktunya itu yang belum pasti, sehingga yang terpenting upaya mitigasi dan masyarakat siap menghadapi bencana," katanya di Kabupaten Lumajang, Minggu (6/6/2021).

Menurutnya Kabupaten Lumajang yang berbatasan langsung dengan laut lepas menjadikan lima wilayah kecamatannya berpotensi terjadi tsunami dan informasi yang beredar dari BMKG, diprediksi akan terjadi gempa bumi yang menyebabkan tsunami di wilayah pesisir Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Warga Jawa Timur Waspada, BMKG Ingatkan Potensi Terburuk Tsunami 29 Meter

"Bencana itu pasti terjadi tapi kapan waktunya yang belum pasti. Kami mengutamakan mitigasinya, pencegahan dan pengurangan risiko bencananya," tuturnya.

Ia menjelaskan BPBD Lumajang sudah melakukan sosialisasi terhadap lima kecamatan pesisir di wilayah yang berpotensi terdampak bila terjadi tsunami.

"Kami kumpulkan ditambah Desa Tangguh Bencana (Destana). Memberikan sosialisasi apabila itu terjadi maka masyarakat harus bagaimana, keluarga harus bagaimana itu sudah tahu, cuma harus diingat kembali," katanya.

Baca juga: BMKG: Gempa 8,7 M dan Tsunami Setinggi 29 Meter di Jawa Timur Bersifat Potensi

Kelima kecamatan yang berpotensi terjadi tsunami di Lumajang yakni Kecamatan Tempursari, Pasirian, Tempeh, Kunir, dan Yosowilangun yang merupakan daerah di pesisir selatan.

Indra juga mengimbau masyarakat utamanya di lima wilayah tersebut untuk senantiasa waspada jika terjadi beberapa kali gempa kecil selama beberapa menit.

"Jika itu terjadi, untuk alarm awal nanti akan kami sampaikan, sehingga masyarakat harus lari ke tempat yang memiliki ketinggian setidaknya 20 meter dari permukaan air laut," katanya menjelaskan.

Penulis :
Noor Pratiwi