
Pantau.com - Sarwasmi Priyastiwi (55) seorang ibu dengan tiga orang anak, warga Desa Bakung Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sangat bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS dari Pemerintah yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Pasalnya program itu berhasil menyelamatkan anak pertamanya, Andikan Benny Prakosa (32), yang mengalami hydrocephalus sejak lahir.
Pada bulan Juni 2018 lalu, Benny mengalami kecelakaan pada saat mengendarai sepeda motor. Sehingga Benny dilarikan ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dan menjalani perawatan rawat inap dengan diagnosa dari dokter Cidera Otak Berat (COB) disertai dengan Congenital Hydrocephalus.
“Kecelakaan lalu lintas tunggal yang dialami anak saya ini mengakibatkan trauma di kepala dan trauma ini sedikit dipicu mengingat anak saya mempunyai riwayat hydrocephalus bawaan sehingga recovery pemulihan pastinya sedikit agak lebih lama,” ujar Sawasmi saat dikunjungi di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo.
Baca juga: RS Ainun Habibie Raih Penghargaan dari BPJS Kesehatan
Namun kini Benny telah diperbolehkan pulang untuk rawat jalan. Semakin hari kondisi Benny semakin membaik dan semakin pulih. Sarwasmi merasa sangat bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS dari Pemerintah yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sebab keseluruhan biaya obat dan selama perawatan di RS tidak ada iuran biaya yang ditambahkan oleh Sarwasmi.
“Kalau diminta saya ingin anak saya sehat agar iuran anak saya bisa dipakai orang lain yang membutuhkan, namun apa daya Allah berkehendak lain dengan memberikan saya ujian ini. Saya dan anak saya telah merasakan manfaat dari JKN itu sendiri," ujarnya
Sarwasmi yang berprofesi sebagai bidan itu merasa bersyukur dirinya beserta keluarga telah mendapatkan jaminan kesehatan sebagai peserta program JKN-KIS. Ia pun sempat menyampaikan rasa terima kasihnya ketika mengetahui bahwa biaya perawatan anaknya adalah hasil kontribusi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga: BPJS Kesehatan Catat Layanan Kesehatan Digital JKN-KIS Alami Lonjakan
"Semoga dengan pengalaman saya ini bisa semakin banyak Peserta JKN – KIS yang sadar akan pentingnya membayar iuran tiap bulan. Walaupun mereka belum pernah memanfaatkannya pada fasilitas kesehatan, akan tetapi menjadi lebih bermakna dan bermanfaat karena mereka ikut membantu, ikut menggotong biaya Peserta JKN-KIS lainnya,” pungkas Sarwasmi
- Penulis :
- Adryan N