Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPR Minta Kampus Lain Contoh Unair Ikut Buat Obat COVID-19

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

DPR Minta Kampus Lain Contoh Unair Ikut Buat Obat COVID-19

Pantau.com - Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Dr Evita Nursanty mendorong universitas dan perguruan tinggi yang ada di Tanah Air agar ikut serta membuat obat COVID-19 seperti yang telah dilakukan oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Ayo kita (kampus) berlomba-lomba untuk berkontribusi (buat obat), bukan malah menunjukkan sikap negatif terkait pandemik COVID-19," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (21/8/3020).

Dikatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang membutuhkan inovasi untuk membantu keluar dari krisis pandemi COVID-19. Oleh karena itu, peran perguruan tinggi dibutuhkan agar bisa menemukan atau membuat obat COVID-19 sebagai alternatif penyembuhan pasien.

Pada kesempatan itu, ia juga mengapresiasi langkah Unair, TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN) karena terlibat dalam pembuatan obat COVID-19 sebagai alternatif yang dibutuhkan guna meningkatkan angka kesembuhan akibat virus tersebut di Indonesia. "Saya ingin mengapresiasi inovasi dari Unair dan dukungan all out yang diberikan oleh TNI dan BIN," kata dia.

Baca juga: Update Korona RI 21 Agustus: Kasus Positif Naik 2.197, Total 149.408

Ia menilai obat dari Unair tersebut bisa menjadi alternatif baru untuk terapi COVID-19. Apalagi, sejauh ini obat buatan Unair sudah melakukan uji klinis obat kombinasi sesuai protokol yang disetujui BPOM melalui Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK).

Uji klinis obat kombinasi dilakukan terhadap 754 subyek. Jumlah tersebut melebihi target dari BPOM yang hanya 696 subyek, ujar dia.

Uji klinis fase tiga dilaksanakan pada 7 Juli hingga 4 Agustus 2020 di RSUA, Dustira (Secapa AD), pusat isolasi Rusunawa Lamongan dan RS Polri Jakarta. Kemudian 85 persen sampel yang diuji coba dengan obat tersebut sembuh berdasarkan hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR). "Proses penyembuhan disebut berlangsung mulai dari satu sampai tiga hari," katanya.

Baca juga: DPR-Serikat Pekerja Sepakati Poin Klaster Ketenagakerjaan RUU Ciptaker

Penulis :
Noor Pratiwi