
Pantau - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Heryawan meminta pemerintah menyelesaikan pekerjaan rumah besar terkait kesejahteraan buruh.
Menurutnya, kaum buruh merupakan penggerak perekonomian nasional. Namun, nasib mereka masih masih jauh dari kata sejahtera.
“Miris dan prihatin sekali dengan nasib mereka saat ini. Padahal merekalah yang selama ini terlibat langsung dalam menggerakkan ekonomi nasional,” kata Netty kepada Pantau.com, Senin (1/5/2023).
Baca Juga: Aliansi PRT Turut Ramaikan May Day dengan Bawa Ember Warna-warni
Menurut Netty, sejumlah aturan yang telah dikritik dan ditolak oleh banyak pihak, justru dipaksakan dan disahkan oleh pemerintah sehingga membuat kondisi pekerja makin sulit.
“UU Cipta Kerja yang dinyatakan inkonstitusional bersyarat oleh MK, disiasati pemerintah dengan menerbitkan Perppu tentang Cipta Kerja,” kata Netty.
Oleh karena itu, ia berharap, pemimpin bangsa ke depan harus menjadikan persoalan kesejahteraan pekerja sebagai prioritas.
Baca Juga: Komisi IX DPR Harap Aksi May Day Tak Ditunggangi Kepentingan Politik
“Pekerja lokal harus mendapat dukungan untuk hidup layak dan sejahtera. Pastikan regulasi yang dibuat berpihak pada pekerja. Jangan hanya memikirkan keuntungan pengusaha atau investor,” katanya.
Dalam memaknai May Day 2023, Netty berpesan kepada para buruh untuk tidak berputus asa dan patah semangat dalam berjuang mendapatkan hak-haknya.
“Teruslah berjuang dengan cara-cara yang konstitusional, jangan bosan mengasah ketrampilan dan meningkatkan pengetahuan agar menjadi pekerja yang andal dan terlatih,” pungkasnya.
Menurutnya, kaum buruh merupakan penggerak perekonomian nasional. Namun, nasib mereka masih masih jauh dari kata sejahtera.
“Miris dan prihatin sekali dengan nasib mereka saat ini. Padahal merekalah yang selama ini terlibat langsung dalam menggerakkan ekonomi nasional,” kata Netty kepada Pantau.com, Senin (1/5/2023).
Baca Juga: Aliansi PRT Turut Ramaikan May Day dengan Bawa Ember Warna-warni
Menurut Netty, sejumlah aturan yang telah dikritik dan ditolak oleh banyak pihak, justru dipaksakan dan disahkan oleh pemerintah sehingga membuat kondisi pekerja makin sulit.
“UU Cipta Kerja yang dinyatakan inkonstitusional bersyarat oleh MK, disiasati pemerintah dengan menerbitkan Perppu tentang Cipta Kerja,” kata Netty.
Oleh karena itu, ia berharap, pemimpin bangsa ke depan harus menjadikan persoalan kesejahteraan pekerja sebagai prioritas.
Baca Juga: Komisi IX DPR Harap Aksi May Day Tak Ditunggangi Kepentingan Politik
“Pekerja lokal harus mendapat dukungan untuk hidup layak dan sejahtera. Pastikan regulasi yang dibuat berpihak pada pekerja. Jangan hanya memikirkan keuntungan pengusaha atau investor,” katanya.
Dalam memaknai May Day 2023, Netty berpesan kepada para buruh untuk tidak berputus asa dan patah semangat dalam berjuang mendapatkan hak-haknya.
“Teruslah berjuang dengan cara-cara yang konstitusional, jangan bosan mengasah ketrampilan dan meningkatkan pengetahuan agar menjadi pekerja yang andal dan terlatih,” pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas