Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Plt. Sestama BPIP: Perbedaan Bukan untuk Alasan Memantik Permusuhan

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Plt. Sestama BPIP: Perbedaan Bukan untuk Alasan Memantik Permusuhan

Pantau.comPelaksana tugas Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono menjelaskan contoh paling mudah untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai way of life adalah dengan cara memaknai perbedaan, keberagaman bukan untuk alasan memantik permusuhan.

“Perbedaan justru sebuah kekuatan, bukan penghalang," tegasnya saat menjadi narasumber pada kegiatan Obrolan Peneliti (Opini) secar daring dikutip Jumat (25/6/2021).

Baca juga: BPIP Teken MoU dengan DPR RI Terkait Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila di Masyarakat

Ia menjelaskan sesuatu perbedaan jika akan dipaksakan untuk menjadi sama justru tidak akan menjadi baik. “Contohnya pakai sandal, kalau keduanya sama kanan kan tidak akan enak," katanya.

Fungsional Perancang Peraturan Perundang-undangan ahli utama di BPIP itu juga menjelaskan Pancasila sebagai way of life adalah dengan menghormati antar agama, karena proses lahirnya Pancasila juga banyak melibatkan tokoh agama. “Proses perjalanan lahirnya Pancasila telah melibatkan banyak tokoh agama seperti dari Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan agama lainnya," jelasnya.

Dalam kesempatan yanga sama Kepala Balitbangkumham Sri Puguh Budi Utami mengaku khawatir dengan generasi muda yang tidak hafal dengan ideologi negara itu dan kurangnya rasa nasionalismenya. “Banyak video viral anak-anak yang disodorkan wajah-wajah artis, tapi kalua foto-foto pahlawan mereka tidak hafal," ucapnya.

Baca juga: BPIP Selenggarakan Pagelaran Wayang Virtual Lahire Bima

Ia juga mengaku harus ada strategi yang harus dilakukan secara terus-menerus, sehingga diharapkan pembumian nilai Pancasila dapat tersampaikan kepada masyarakat, khususnya anak-anak generasi bangsa. “Ini kesempatan kita untuk membumikan nilai Pancasila, tidak hanya dimaknai tapi harus diimplementasikan dengan baik," tegasnya.

Peneliti Muda Harison Citrawan mengatakan agar mudah dirasakan masyarakat, Pancasila tidak hanya dalam tapi harus termanifestasikan dalam bentuk konkret. Menurut dia kurikulum atau bahan ajar Pancasila dari mulai PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi memang penting untuk membentuk manusia yang Pancasilais. “Yang tidak kalah penting adalah praktek dari material atau ekosistem yang terbentuk harus Pancasilais," tegasnya.

rn
Penulis :
Noor Pratiwi