HOME  ⁄  Nasional

Tragis! Komodo Mencoba Masuk ke Pembangkit Listrik PLN

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Tragis! Komodo Mencoba Masuk ke Pembangkit Listrik PLN

Pantau.com - Sebuah video baru muncul dan juga ramai di jagad maya, di mana Komodo mencoba masuk ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Video itu diunggah oleh akun Twitter Save Komodo Now.Dalam video berdurasi 30 detik itu, seekor komodo berjalan di sekitar pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang dioperasikan PT PLN (Persero). Komodo itu berjalan di sisi bangunan kemudian berdiri menuju pagar pintu masuk kompleks PLTD, karena pagar besi terlalu rapat, Komodo itu pun tak bisa masuk.

Baca juga: 1.000 Komodo di Taman Nasional Dipasangi Chip


Akun Save Komodo Now itu memberikan keterangan, jika video diambil warga di PLTD PLN Pulau Komodo. Pembangkit tersebut adalah sumber listrik untuk warga Desa Komodo yang berjumlah sekitar 2.000 jiwa atau 500 KK. Lantas Save Komodo Now mempertanyakan mengapa PLN dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tak membangun pembangkit listrik dari energi terbarukan di Pulau Komodo."PLT Diesel ini dibangun di lokasi antara Desa Komodo dan Loh Liang, fasilitas wisata milik KLHK/BTNK. Posisinya persis di dekat konsesi PT KWE 151,9 hektar. Selain polusi suara PLTD juga penghasil emisi yang besar. Bukan kah ada banyak alternatif energi ramah lingkungan untuk Komodo?" demikian pernyataan Save Komodo Now seperti dinukil Pantau.com, Sabtu (31/10/2020).Akun Save Komodo Now juga menilai desain yang dibuat pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk Taman Nasional Komodo perlu ditinjau ulang. Merujuk seperti kata Profesor Emil Salim.

Baca juga: Populasi Komodo Meningkat, Pembangunan 'Jurassic Park' Dikebut


"Seperti kata Profesor Emil Salim, jika dampak pengembangan pariwisata adalah rusaknya ekosistem habitat Komodo, ini sama dengan menyembelih ayam yang hasilkan telur emas,” katanya."Makin banyak bangunan-bangunan dan investasi bisnis di dalam habitatnya, makin banyak hal-hal tragis bagi Komodo terjadi. Komodo kita tidak sedang baik-baik saja,” akhir dari tulisannya itu.

rn
Penulis :
Tatang Adhiwidharta