
Pantau.com - Virus korona atau dikenal sebagai Covid-19 kini telah terdeteksi di Indonesia usai Presiden Jokowi menyampaikan dua WNI asal Depok positif terinfeksi. Sejak virus korona merebak dan menjangkit ribuan orang di seluruh dunia, banyak orang berburu masker untuk mencegah penularan virus mematikan tersebut.
Aksi borong masker telah menyebabkan stok di pasaran menipis dan membuat harga masker melonjak drastis. Tapi, benarkah masker bisa melindungi kita dari virus korona? Masker bukanlah satu-satunya cara paling aman untuk melindungi diri dari virus tersebut.
Melansir CBC News, Senin (2/3/2020), alih-alih mengenakan masker, cara terbaik mencegah penularan virus korona adalah tidak membiarkan tangan yang kotor menyentuh wajah.
Baca juga: Presiden Jokowi: 2 WNI Positif Korona, Seorang Ibu dan Anak
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan orang yang sehat tidak disarankan menggunakan masker bedah maupun N95. Namun, penggunaan masker wajib digunakan oleh orang yang sedang sakit.
"Masker tidak boleh jadi satu-satunyaalat untuk melindungi diri dari infeksi penyakit," ujar Dr Andrew Stanley Pekosz dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health AS.
Menurut Pekosz, penggunaan masker wajib diganti maksimal sehari sekali. Ketimbang masker, para alhi menyarankan orang agar menjaga kebersihan tangan. Para ahli mengatakan, mencuci tangan merupakan cara terbaik untuk pencegahan penyakit menular seperti virus korona. Itu karena salah satu cara paling umum infeksi menyebar adalah ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi menyentuh mulut dan hidung mereka.
Baca juga: 2 WNI yang Positif Korona Asal Depok, Dirawat di RSPI Sulianti Saroso
Dr Jon LaPook menyarankan untuk mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh. "Sangat penting untuk memastikan Anda menggosok sabun ke ujung jari karena mereka secara beramaan bagian dari tangan yang paling sering diabaikan dan bagian tangan yang paling mungkin menyentuh wajah dan menyebarkan penyakit."
Ia menyebutkan, sabun dan air jauh lebih efektif daripada pembersih tangan. Jika Anda menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol, Anda harus memastikan bahwa itu mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
LaPook juga menyarankan, untuk menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci, hindari kontak dengan orang sakit, tutup mulut saat batuk dan bersin, serta desinfeksi benda dan permukaan secara teratur.
- Penulis :
- Noor Pratiwi