
Pantau - Teater Keliling mempersembahkan seni drama tari bertajuk 'The Great Rahwana: Tekap Asmara, Lina Tasmira' di Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (4/3/2023).
Berbeda dengan kisah yang diambil dalam kitab Ramayana pada umumnya, Teater Keliling kali ini lebih menitikberatkan sosok Rahwana sebagai tokoh utama dalam pagelaran ini.
Meski tetap berjalan pada alur cinta segitiga antara Rama Wijaya, Dewi Sinta, dan Prabu Rahwana. Namun, sosok Rahwana mendapatkan porsi yang lebih ketimbang dua tokoh utama lainnya.
Sosok Rahwana yang kerap digambarkan sebagai raksasa jahat yang menculik Sinta dari Rama. Dalam jalan cerita ini, Rahwana justru digambarkan sebagai sosok yang terus berupaya meluluhkan hati Sinta selama dalam penahanannya.
Upaya Rahwana untuk mendapatkan cinta Sinta juga dikemas dengan bumbu komedi sehingga kerap memancing gelak tawa para penonton.
Pada akhirnya, Rahwana harus tewas di tangan Rama yang dibantu Hanoman. Kematian Rahwana juga disesali Sinta, meski ia tetap memegang teguh kesetiaannya kepada Rama.
Sutradara Teater Keliling, Rudolf Puspa mengatakan, kisah Ramayana merupakan salah satu budaya dan sejarah bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.
Untuk itu, ia mengajak kaum muda untuk mencintai sejarah, sebagai wujud kepedulian terhadap nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
"Mari kita bikin cerita-cerita tentang sejarah bangsa ini, sehingga kita menyadari bangsa ini sebuah bangsa yang besar," ujarnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Teater Keliling sudah pernah menyelenggarakan pertunjukan serupa pada 2019 lalu yang bertempat di Ciputra Artpreneur Theater.
Pertunjukan tersebut berhasil meraih 4500 penonton dalam 4 pementasan selama 2 hari. Selain itu, pentas ini juga tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pertunjukan teater dengan penonton terbanyak.
Berbeda dengan kisah yang diambil dalam kitab Ramayana pada umumnya, Teater Keliling kali ini lebih menitikberatkan sosok Rahwana sebagai tokoh utama dalam pagelaran ini.
Meski tetap berjalan pada alur cinta segitiga antara Rama Wijaya, Dewi Sinta, dan Prabu Rahwana. Namun, sosok Rahwana mendapatkan porsi yang lebih ketimbang dua tokoh utama lainnya.
Sosok Rahwana yang kerap digambarkan sebagai raksasa jahat yang menculik Sinta dari Rama. Dalam jalan cerita ini, Rahwana justru digambarkan sebagai sosok yang terus berupaya meluluhkan hati Sinta selama dalam penahanannya.
Upaya Rahwana untuk mendapatkan cinta Sinta juga dikemas dengan bumbu komedi sehingga kerap memancing gelak tawa para penonton.
Pada akhirnya, Rahwana harus tewas di tangan Rama yang dibantu Hanoman. Kematian Rahwana juga disesali Sinta, meski ia tetap memegang teguh kesetiaannya kepada Rama.
Sutradara Teater Keliling, Rudolf Puspa mengatakan, kisah Ramayana merupakan salah satu budaya dan sejarah bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.
Untuk itu, ia mengajak kaum muda untuk mencintai sejarah, sebagai wujud kepedulian terhadap nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
"Mari kita bikin cerita-cerita tentang sejarah bangsa ini, sehingga kita menyadari bangsa ini sebuah bangsa yang besar," ujarnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Teater Keliling sudah pernah menyelenggarakan pertunjukan serupa pada 2019 lalu yang bertempat di Ciputra Artpreneur Theater.
Pertunjukan tersebut berhasil meraih 4500 penonton dalam 4 pementasan selama 2 hari. Selain itu, pentas ini juga tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pertunjukan teater dengan penonton terbanyak.
- Penulis :
- Aditya Andreas