Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Apa Bisa RI Kejar Target 23 Persen Bauran Energi Baru Terbarukan di 2025?

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Apa Bisa RI Kejar Target 23 Persen Bauran Energi Baru Terbarukan di 2025?

Pantau.com - Pemerintah memiliki target 23 persen energi bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dapat tercapai pada tahun 2025. Sementara realisasi bauran EBT tahun 2018 tak jauh dari 2017 sebesar 7,34 persen. 

Terkait hal tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan kerjasama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satunya dengan mendorong pengembangan sekaligus penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Ini kita berkomitmen dalam rangka membantu kementerian ESDM dalam hal ini Dirjen EBTKE, untuk meningkatkan bauran energi terbarukan," ujar Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu, (24/7/2019).

Baca juga: Komisaris Independen Krakatau Steel Mengundurkan Diri, Ini Tanggapan BUMN

Untuk merealisasikan rencana ini, pihaknya kedua kementerian ini mengumpulkan beberapa stakeholder yang terkait dalam proyek ini. 

Salah satunya PT Len Industri (Persero) yang menyampaikan kesiapan untuk menyediakan PLTS Perumahan dan Perkantoran, yang bernama LenSOLAR, yang merupakan Sistem Rooftop PV (Photovoltaics) yang dipasang di atap untuk memenuh kebutuhan listrik di rumah mauupun perkantoran.

"LenSOLAR sudah teruji dan hingga kini sudah dipasang di beberapa gedung BUMN," ujar Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin.

Zakky menilai, memang sudah saatnya pemangku kepentingan terkait EBT (Energi Baru Terbarukan) dapat berkolaborasi untuk memastikan seluruh kebijakan, regulasi, infrastuktur dan program dapat dipercepat untuk mendorong penggunaan energi surya. 

Baca juga: Kalah Saing dari China di Smartphone, Samsung Banting Setir Jual Baterai

"Hal ini untuk mencapai target energi bauran 2025 yang tertera dalam Kebijakan Energi Nasional pada Perpres No.79 tahun 2014," katanya. 

Zakky juga memaparkan, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar karena terletak di sepanjang garis khatulistiwa dengan radiasi energi matahari rata-rata 4,5 kWh/m2 per hari. Tak heran jika energi matahari seharusnya menjadi pilihan untuk sumber energi alternatif. 

"Selain itu, Indonesia juga memiliki komitmen untuk menurunkan emisi dari 26 persen menjadi 41 persen pada tahun 2020 atau sebesar 0,767 Giga Ton CO2 dapat tercapai," katanya.

Penulis :
Nani Suherni