
Pantau.com - Sumber-sumber media di Amerika Serikat yang mengutip pihak intelijen mengatakan putra Osama bin Laden, Hamza, yang sebelumnya disebut-sebut disiapkan menjadi pemimpin Al Qaeda telah tewas.
Kantor berita Reuters mengatakan Pemerintah AS akan mengumumkan hal ini secara resmi pada hari Kamis (1/8/2019). Sebelumnya jaringan televisi AS, NBC News, mengutip tiga pejabat mengatakan AS sudah mendapat data intelejen bahwa Hamza bin Laden tewas.
Harian The New York Times mengutip pejabat mengatakan, Hamza tewas dalam masa dua tahun belakangan. Para pejabat yang dikutip tidak memberikan rincian kapan dan di mana Hamza tewas, dan apakah AS terlibat dalam kematiannya, seperti dilansir ABC News.
Ketika ditanya mengenai laporan tersebut, Presiden Donald Trump mengatakan "Saya tidak mau memberikan komentar mengenai hal tersebut."
Baca juga: AS Tawarkan 1 Juta Dolar untuk Informasi Keberadaan Hamza bin Laden
Hamza bin Laden selama ini disebut-sebut merupakan pemimpin masa depan kelompok teroris yang didirikan ayahnya Osama bin Laden, Al Qaeda.
Bulan April lalu, Pemerintah AS mengumumkan hadiah uang USD1 juta atau sekitar Rp14 miliar, bagi mereka yang bisa memberikan informasi mengenai keberadaan Hamza.
Pengumuman itu mengatakan bahwa Hamza bin Laden adalah 'pemimpin Al Qaeda yang baru mencuat', berusia antara 30-33 tahun dan menikah dengan putri Mohammed Atta, salah seorang perencana utama serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Pejabat AS mengatakan Hamza bin Laden sudah mengancam akan melakukan tindakan balas dendam terhadap AS karena membunuh ayahnya. Hamzah sudah dinyatakan sebagai 'teroris global khusus' pada bulan Januari 2017.
Baca juga: Sengaja Tiarap dari Dunia Internasional, Al Qaeda Disebut Siap Bangkit
Di tahun 1988, Osama bin Landen mendirikan Al Qaeda yang bertanggung jawab atas serangan 11 September, dan tewas di Pakistan di bulan Mei 2011.
Menurut keterangan Departemen Luar Negeri AS, surat-surat yang ditemukan di rumah Osama bin Laden ketika dia ditemukan menunjukkan ia mempersiapkan putranya untuk memimpin Al Qaeda. Pada saat itu, Hamza bin Laden dilaporkan berada di Iran dalam status tahanan rumah.
Menurut para pengamat, diperkenalkan lewat pesan audio di tahun 2015 oleh pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri, Hamza bin Laden adalah bagian dari generasi muda di dalam kelompok, di mana para pemimpinnya yang sudah lanjut usia tidak lagi bisa membujuk kelompok muda untuk bergabung.
Bulan Maret lalu, pemerintah Arab Saudi mencabut kewarganegaraan Hamza bin Laden.
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi