Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Begini Reaksi Menkumham Soal Peluru Tajam di Korban Tewas 22 Mei

Oleh Adryan N
SHARE   :

Begini Reaksi Menkumham Soal Peluru Tajam di Korban Tewas 22 Mei

Pantau.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengaku sudah mengetahui kabar dua korban tewas yang terkena peluru tajam dalam kerusuhan 22 Mei 2019. Namun, ia menyebut peluru tersebut bukan merupakan standar peluru yang biasa digunakan Polri.

Kepastian tersebut setelah Yasonna melakukan komunikasi dengan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik saat bertemu di Gedung DPR RI.

"Tapi kita dengar, saya tadi iseng-iseng bicara dengan ketua Komnas di sini (Gedung DPR RI). Peluru tajam polisi juga mengakui peluru tajam, tapi peluru tajamnya bukan standar Polri. Itu persoalannya," ujar Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2019).

Baca juga: Komnas HAM: Dua Korban Tewas Insiden 22 Mei Akibat Peluru Tajam

Yasonna menegaskan, Polri maupun TNI sudah diperintahkan untuk tidak diperkenankan memakai peluru tajam dalam pengawalan kerusuhan 22 Mei lalu. Menurutnya, hal terkait masalah peluru tajam maupun peristiwa kerusuhannya, ia menyerahkan penuh kepada aparat kepolisian untuk mengungkapnya.

"Tapi sudahlah serahkan ke polisi untuk jelaskan itu kepda publik kita semua awasi lah, secara konstitusional Komisi III (DPR RI) mengawasi," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan, bahwa berdasarkan hasil autopsi terhadap korban meninggal akibat kerusuhan 21-22 Mei 2019, ditemukan peluru tajam di tubuh korban.

Baca juga: Komnas HAM Siap Jika Ditunjuk Pimpin TGPF Kerusuhan 22 Mei

Menurut Damanik, peluru tajam tersebut tertinggal di tubuh dua dari empat jenazah yang dipastikan tewas akibat luka tembak dalam peristiwa itu.

"Karena memang betul dari delapan yang meninggal tertembak itu, empat diautopsi dan hanya dua didapati pelurunya. Saya kira semua bisa meyakini bahwa itu pasti karena peluru tajam," kata Damanik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2019).

rn
Penulis :
Adryan N