
Pantau.com - Ibu Kota Jakarta kini tengah dalam kondisi siaga 1. Puluhan ribu massa menggelar aksi demo di depan Kantor Bawaslu untuk menuntut hasil pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Namun, demo tersebut ternyata berakhir rusuh. Puluhan ribu massa yang memadati kawasan M.H Thamrin terlibat bentrok dengan aparat kepolisian yang tengah berjaga.
Kerusuhan pun tidak hanya terjadi di depan Kantor Bawaslu. Sejumlah massa yang mengikuti demo juga terlibat bentrok dengan pihak aparat di beberapa titik seperti Tanah Abang, Slipi, serta Petamburan. Akibatnya, 8 orang tewas dan ratusan mengalami luka-luka akibat kerusuhan tersebut.
Baca Juga: Aksi Massa 22 Mei Jakarta Bikin Tim Atletik Batal Latihan
Kerusuhan, ternyata membuat klub Ibu Kota, Persija Jakarta waswas. Pasalnya, Macan Kemayoran terancam tidak bisa menggelar laga kandang di Jakarta jika kondisi Ibu Kota masih mencekam.
Manajer Persija, TNI Ardhi Tjahjoko, pun tidak bisa memastikan Macan Kemayoran tetap menggelar laga di Jakarta. Dia juga sudah menyiapkan opsi lain apabila memang jawara Liga 1 2018 ini tidak bisa menggelar pertandingan di Ibu Kota.
“Kalau harus kondusif, saya tidak bisa tentukan juga karena ini belum tahu sampai kapan. Menurut saya, ini risiko tim di ibukota karena kami kan sekarang ada di Jakarta,” ujar Ardhi saat ditemui di Lapangan Sutasoma, Halim Perdanakusuma, Rabu 22 Mei 2019 malam.
Baca Juga: Sah, SUGBK Jadi Kandang Persija di Liga 1 2019
“Selain itu, saya rasa kami harus siap dalam kondisi seperti itu. Sekarang, kalau kami tidak bisa bermain di Jakarta ya kami harus jalani itu. Kami bisa jadi musafir lagi seperti tahun lalu ke Yogyakarta,” katanya menambahkan.
Persija dijadwalkan akan menggelar laga kandang perdana di Shopee Liga 1 2019 kontra Bali United. Pertandingan tersebut rencananya akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta