
Pantau.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dicecar sejumlah pertanyaan oleh jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kunjungan Romahurmuziy ke Jawa Timur. Namun Khofifah mengaku dirinya tak pernah tahu kunjungan tersebut.
"Sekitar Januari - Febuari, Rommy pernah ke Jawa Timur?" Tanya jaksa dalam persidangan suap pengisian jabatan di Kementrian Agama Jawa Timur di PN Tipikor Jakpus, Rabu (3/7/2019).
Baca juga: Khofifah Mengaku Pernah Chat Romahurmuziy, Tanya Pelantikan Haris
"Saya tidak tahu kalau kunjungan beliau," jawab Khofifah.
Menurut Khofifah, dirinya hanya bertemu Rommy ketika dirinya dilantik sebagai Gubernur Jawa Timur di Istana Negara, Jakarta pada 13 Febuari 2019. Sebelum waktu pelantikan itu, Khofifah mengatakan bertemu Rommy tahun lalu.
"Kalau Januari-Februari tidak. Kalau sebelumnya bertemu di pertemuan jaringan kiai santri itu di forum sekitar akhir September 2018," jelas Khofifah.
"Waktu pertemuan di bulan itu, ada kaitan dengan pencalonan Kakanwil Kemenag Jatim?" tanya Jaksa lagi.
"Sama sekali tidak ada karena saya baru kenal Haris," jawabnya.
Kasus suap pengisian jabatan tinggi di Kementerian Agama ini terungkap saat KPK melakukan operasi tangkap tangan di Surabaya, Jawa Timur, pada 15 Maret 2019. KPK kemudian menetapkan mantan Ketum PPP Romahurmuziy, mantan Kakanwil Kemenag Jatim Haris Hasanuddin dan mantan Kepala Kantor Kemenag Gresik Muafaq Wirahadi sebagai tersangka.
Baca juga: Sidang Suap Kemenag, Ketua DPW PPP Jatim Akui Didatangi 2 Terdakwa
Rommy diduga menerima suap sebanyak Rp 250 juta dari Haris agar meloloskannya sebagai Kakanwil Kemenag Jatim. Selain itu, Rommy juga diduga menerima suap Rp 50 juta dari Muafaq terkait seleksi Kepala Kantor Kemenag Gresik.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi