
Pantau.com - Aksi demo rupanya tak hanya dilakukan oleh mahasiswa, kali ini para peternak juga ikut andil menyuarakan soal anjloknya harga ayam dan telur di pasaran.
Menanggapi keluhan peternak, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengajak dialog para pendemo. Tak mau masalah berlarut-larut, peternak juga dihadapkan langsung dengan perwakilan perusahaan integrator besar, seperti Charoen Phokphan, Japfa, Ciomas Adisatwa dan lainnya.
"Aku sedih mendengar para peternak ini demo terus. Kita harus cepat selesaikan masalah harga ayam mereka. Rakyat kecil ini harus segera kita bantu," kata Amran di depan para pendemo di Auditorium Gedung F Kementan (26/9/2019).
Baca juga: Tantangan Menteri Amran untuk Ahli Agronomi di Revolusi 4.0
Perwakilan peternak, Sugeng diminya menyampaikan secara langsung tuntutan pada perwakilan perusahaan, secara khusus. Mereka menuntut agar harga ayam hidup (live bird) segera naik. Sugeng mengatakan dirinya dan para peternak lainnya telah 14 bulan mengalami kerugian.
Ajakan dialog dan mediasi antara perwakilan peternak dan perwakilan perusahaan integrator berlangsung mulus dengan tercapai 17 poin kesepakatan yang ditandatangani para perwakilan peternak dan perusahaan integrator, diantaranya untuk jangka pendek menaikkan harga ayam hidup (live bird/LB) dan menjaga kestabilan harga diatas HPP peternak unggas rakyat mandiri sesuai dengan Permendag Nomor 96 Tahun 2018.
Baca juga: Milenials Kepincut Usaha Ekspor Pertanian? Begini Cara Mengeksekusinya
Selain itu, kedepan perusahaan integrasi secara bertahap akan mengurangi menjual ayam hidup ke pasar becek, menyiapkan RPA, menjual ke pasar modern hingga membuka pasar ekspor daging ayam segar. Produsen DOC juga harus menjual minimal 60 persen DOC nya pada peternak unggas rakyat mandiri dengan harga yang wajar dan kualitas baik.
- Penulis :
- Nani Suherni