
Pantau.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyayangkan laporan yang dibuat Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) ke Bareskrim Polri, terkait pernyataan Grace yang ingin menolak Perda berbau agama.
Menurutnya, semua masih bisa didiskusikan untuk mencari solusi yang baik agar persoalan tersebut tidak menjadi bias.
"Ini juga sekaligus pendidikan politik kepada masyarakat kita, sekarang ini kalau berbeda, seolah olah salah. Ayo dong kita diskusi. Kita saling, ya di mana poin tidak setujunya, jadi jangan enggak setuju lapor pidana polisikan, bisa rusak nih penjara penuh dengan orang-oramg yang dilaporin hanya karena berbeda," ujar Grace ditemui di Gedung Komnas Perempuan, Jakarta, Senin (19/11/2018).
Baca juga: Pernyataan Grace Natalie Tuai Konflik, Said Aqil: Tidak Usah Marah-marah
Grace mengaku sangat menyayangkan banyak politisi-politisi senior termasuk Eggi Sudjana yang merupakan Kuasa Hukum PPMI tak sependapat dengan pernyataannya tapi enggan berdiskusi. Menurutnya, sebagai pendatang baru partainya terbuka untuk diajak berdiskusi.
"Kita bersedia kok kami menjelaskan kenapa kami mengambil posisi ini. Jadi jangan lapor, ngobrol saja belum. Bang Eggi padahal punya nomer telepon saya lho, tapi kenapa enggak telepon saya, telfonnya pihak kepolisian, sayang banget. Dikit dikit lapor," ungkapnya.
Baca juga: Dipolisikan PPMI Gara-gara Perda Syariah, Grace Natalie akan Balik Lapor?
Sebelumnya Ketum PSI Grace Natalie dilaporkan ke Bareskrim Polri atas ucapannya yang akan menolak Perda Injil dan Perda Syariah jika sudah menduduki parlemen untuk mengedepankan toleransi. Grace dilaporkan oleh Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) pada 16 November 2018 karena dinilai telah menista agama.
Sementara ucapan Grace sendiri diutarakan pada saat peringatan ulang tahun partainya yang digelar di ICE BSD, Tangerang, 11 November 2018 dimana acara tersebut dihadiri Presiden RI Joko Widodo.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi